Jumat 22 May 2015 01:30 WIB

Parlemen AS Tuntut Obama Lebih Sigap Bantu Rohingya

Rep: C93/ Red: Ilham
Imigran suku Rohingya dari Myanmar berada di perhu mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).
Foto: Antara/Syifa
Imigran suku Rohingya dari Myanmar berada di perhu mereka yang terdampar di perairan Desa Simpang Tiga, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Aceh, Rabu (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekelompok relawan dari 23 anggota parlemen AS mendesak pemerintahan Obama mencegah laut Asia Tenggara menjadi 'kuburan' bagi ribuan pengungsi Rohingya, Kamis (21/5).

 

Anggota parlemen melayangkan sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri AS, John Kerry pada Rabu malam, menjelang diskusi tentang krisis antara pemerintah Myanmar dan pemerintah AS di Ibu Kota Myanmar, Naypyitaw.

Dikutip dari Star Tribune, para anggota DPR mengatakan, Amerika Serikat harus memberikan dukungan dalam pencarian dan penyelamatan pengungsi Rohingya. Menurutnya, AS juga harus menjalin kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara dalam mengatasi 'akar penyebab' dari krisis tersebut.

 

Surat tersebut berisi keritik terhadap Presiden Myanmar, Thein Sein agar segera mengeluarkan undang-undang yang bisa melindungi kelompok minoritas di Myanmar. Mereka juga merekomendasikan pemerintah AS memberikan sanksi terhadap orang-orang yang menimbulkan kekerasan terhadap Rohingya, apalagi jika situasi terus memburuk.

 

Partai terbesar di Amerika, Republik dan Demokrat di Gedung Komite Urusan Luar Negeri disarankan menandatangani surat yang dilayangkan tersebut. Sementara, anggota parlemen hanya bisa memberikan pengawasan, tetapi tidak berhak menetapkan kebijakan luar negeri AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement