REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim islah partai Golkar mulai melakukan serangkain pertemuan. Wakil Ketua Umum Golkar (munas Bali) Setya Novanto mengatakan, beberapa elite masing-masing kubu petikai sudah bertemu untuk pertama kali pascaputusan PTUN Jakarta.
Setya mengungkapkan, pertemuan kali ini, kubu Aburizal Bakrie (ARB) sebagai tuan rumah. Pertemuan Jumat (22/5) itu berlangsung di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan. Wakil Ketua DPR RI itu pun menceritakan, dirinya ikut hadir mewakili ARB. Sedangkan dari kubu Agung Laksono, kata dia, hanya mengutus Yorrys Raweay.
"Ya sudah mulai baguslah. Saya juga ada di sana (pertemuan) mencari jalan keluar," terang Setya. Hanya, Setya belum mau membeberkan hasil dari pertemuan te-rsebut. "Ya pokoknya kita (Golkar) harus islah. Sedang dimulai untuk membentuk tim negosiasi," sambung dia.
Ketika ditanya terkait kehadiran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam babak baru pertikaian Golkar, Setya mengatakan kehadiran mantan Ketua Umum Golkar tersebut akan membantu. Menurut dia, dua kubu setuju untuk menghadirkan JK sebagai mediator islah.
Menurut dia, JK pun sebenarnya punya tanggung jawab untuk menjadi penengah. Selain perannya sebagai perwakilan pemerintah, juga kapasitasnya sebagai tokoh senior dari partainya. Pun, kata Setya, kehadiran JK kali ini bisa diandalkan agar dua kubu mampu sepakat dan berdamai.
Terpisah, Sekjen Golkar (munas Ancol) Zainudin Amali mengatakan pertemuan di Bakrie Tower bukan atas nama kepengurusan pihaknya. Sebab, kata dia, jika pertemuan tersebut untuk islah, imam politiknya pasti tahu.
"Kita (Golkar munas Ancol) nggak tahu ada pertemuan itu. Pak Agung juga sedang di Garut. Saya di DPP," terang dia.
Namun diterangkan Zainudin, kubunya mendukung apa pun usaha untuk membuat Golkar bersatu kembali. Terutama, harus ada kesepakatan dua pihak agar menyelematkan Golkar dari ancaman tak ikut Pilkada 2015. Terlepas kata dia, dengan kehadiran JK sebagai mediator islah atau pun tidak.