REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Salah seorang pejabat AS mengatakan Iran dilaporkan telah mengirimkan pasukannya ke Irak untuk memerangi militan ISIS. Iran mengirimkan pasukan kecil untuk membantu pasukan Irak merebut kembali kilang minyak di Beiji.
Menurut pejabat AS lainnya Iran juga mengirimkan senjata berat untuk Angkatan Darat Irak. Dua pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu mengatakan kepada Associated Press bahwa Iran telah meningkatkan upayanya dalam operasi Beiji dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, Presiden AS, Barack Obama mengatakan negaranya tidak akan menentang intervensi Iran dalam konflik Irak. Intervensi boleh dilakukan selama masih beroperasi di bawah kendali pemerintah Irak.
Pada hari Jumat (22/5) lalu, militer AS membuat pernyataan bahwa pasukan keamanan Irak dan polisi federal telah membuat kemajuan dengan menciptakan kondisi yang stabil dalam merebut kembali beberapa wilayah dari kilang minyak Beiji.
"Semua pasukan yang terlibat dalam operasi Beiji adalah mereka yang sejajar dengan pemerintah Irak dan dib bawah kendali pasukan keamanan Irak," seperti dikutip dari AP, Ahad (24/5).
Namun, militer AS tidak menyebutkan peran Iran dalam operasi Beiji. Menurut Reuters, ISIS melancarkan serangan ke kilang minyak Beiji beberapa bulan lalu. Saat ini mereka bahkan telah menguasai sebagian besar komplek kilang minyak Beiji.
Pertempuran terus berlangsung dan telah menyebabkan berbagai kerusakan. Perlu beberapa tahun perbaikan dilakukan, sehingga operasi kilang minyak di Beiji tidak beroperasi untuk sementara. Akibatnya Irak kekurangan uang karena anjloknya harga minyak.