Senin 25 May 2015 17:17 WIB
Jilbab TNI

Jilbab TNI Butuh Aturan Resmi

Rep: c20/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah wanita TNI melakukan atraksi kemampuan diri pada pelaksanaan gladi resik upacara bersama wanita TNI-Polri dalam rangka peringatan hari kartini di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (19/4).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah wanita TNI melakukan atraksi kemampuan diri pada pelaksanaan gladi resik upacara bersama wanita TNI-Polri dalam rangka peringatan hari kartini di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menyatakan telah mengizinkan anggota wanita TNI untuk menggunakan jilbab beberapa hari lalu. Pernyataan Moeldoko tersebut pun mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Zainuddin menegaskan sangat mendukung pernyataan lisan Moeldoko. Ahmad juga mengimbau agar TNI segera mengeluarkan aturan resmi mengenai jilbab bagi Wan TNI tersebut.

"Perlu ada aturan resmi untuk jilbab Wan TNI," tegas Ahmad di Jakarta, Senin (25/5).

Ahmad mengatakan, aturan resmi itu dibuat agar anggota wanita TNI tidak ragu saat ingin menggunakan jilbab. Sebagaimana menurut Ahmad tentang tata cara berpakaian seragam yang lainnya.  "Biar tidak ada keraguan, alangkah baiknya aturan tersebut dibuat secara resmi," kata Ahmad.

Anggota dari fraksi PKS itu juga menilai pernyataan Moeldoko merupakan sinyal positif bagi implementasi kebebasan beraagama yang telah diamanatkan dalam Undang Undang Dasar tahun 1945. Menurut Ahmad, Wan TNI sama dengan polwan dan wanita Indonesia lainnya yang memiliki hak menjalankan ajaran agamanya.

"Ini juga akan menjadi iklim kondusif bagi terpeliharanya demokarasi di Indonesia," ujar Ahmad.

Ahmad menambahkan, berjuang membela negara adalah kewajiban. Ahmad juga berharap para Wan TNI muslimah akan lebih tentram hatinya bila dalam menjalankan kewajiban membela negara juga tetap bisa menjalankan kewajiban kepada Tuhan.

"Indonesia juga bisa menjadi contoh yang baik dalam praktik demokrasi bagi negara yang berpenduduk mayoritas Islam," tutup Ahmad.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement