Senin 25 May 2015 20:43 WIB

BBPOM Grebek Pabrik Pembuat Mi Berformalin

Rep: c01/ Red: Dwi Murdaningsih
Mi basah yang mengandung formalin (ilustrasi).
Foto: IST
Mi basah yang mengandung formalin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menyidak sebuah pabrik di Babakan Ciparay yang diduga memproduksi bahan angan berbahaya. Dari penyidakan ini, BBPOM menemukan bahwa pabrik di kawasan perumahan tersebut terbukti memproduksi mie berformalin.

Dalam penyidakan tersebut, BBPOM segera mengambil sampel dari mie yang sudah diproduksi oleh pabrik tersebut. Uji sampel langsung dilakukan di dalam pabrik dengan menggunakana alat penguji yang memang sudah dipersiapkan.

"Setelah dilakukan tes, hasilnya mi positif mengandung formalin," jelas Kepala Seksi Penyidikan BBPOM Bandung Edi Kusnadi, Senin (25/5).

Edi menyatakan mie yang dites terbukti mendapatkan campuran bubuk formalin dalam proses pengolahannya. Bubuk formalin ini ditambahkan agar mie yanh diproduksi dapat bertahan lama. Penggunaan bubuk formalin ini juga dimaksudkan agar warna pada mie terlihat lebih cerah. Mi yang ditambahkan bubuk formalin, lanjut Edi, juga membuat teksturnya tidak mudah putus.

Dalam proses pembuatannya, Edi menyatakan bubuk formalin tidak ditambahkan langsung ke dalam bahan pembuat mi. Bubuk formalin, jelas Edi, mulai dicampurkan dalam proses perebusan mie. Edi menutuirkan, seperti yang telah diketahui masyarakat luas, penggunaan formalin dalam makanan dapat memberi dampak negatif kepada tubuh saat dikonsumsi. Dampak negatif ini baru akan terlihat dan terasa dalam jangka panjang.

"Khususnya masyarakat Kota Bandung harus lebh berhati-hati dalam membeli mi," imbau Edi.

Pabrik yang disidak oleh BBPOM ini dapat memproduksi mie dalam jumlah besar dalam satu hari. Setidaknya, dalam waktu empat bulan ke belakang, pabrik ini bisa memproduksi mi hingga 4-5 ton per hari. Yang membahayakan, mi berformalin yang diproduksi dalam skala besar ini diedarkan di sejumlah pasar di area Bandung Raya.

Saat proses penyidakan, BBPOM tidak berhasil menemui pemulik pabrik. Akan tetapi, pada saat penyidakan, beberapa karyawan pabrik berada di lokasi. Di lokasi pabrik yang berada di permukiman warga tersebut didapati tumpukan bahan pembuat mi serta mi berformalin yang sudah jadi dan siap diedarkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement