REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Seorang Manajer IT di sebuah anak perusahaan Coca-Cola ditangkap pihak berwenang Bangladesh karena dicurigai merencanakan perjuangan Negara Islam Irak Suriah.
Dia dikenal dengan nama Aminul Islam, satu dari dua orang yang ditangkap kepolisian karena diduga membela ISIS.
"Pasangan ini ditahan karena serangan yang terjadi di ibu kota Dhaka pada Ahad malam," jelas Pejabat Senior dari divisi detektif polisi Sheikh Nazmul Alam, seperti dilansir Alarabiya, Selasa (26/5). Selain Aminul Islam, lanjutnya, tersangka lain yang ditangkap teridentifikasi sebagai Sakib bin Kamal, seorang guru di sebuah sekolah di Dhaka.
Seorang pejabat kepolisian mengungkapkan anak perusahaan Coca-Cola itu memang meminta pihaknya untuk melakukan investigasi pada Manajer IT di perusahaannya. Hal ini karena Manajer itu memang telah dicurigai terlibat gerakan militan dan telah absen beberapa hari dari pekerjaannya.
Dalam sebuah pernyataan, anak perusahaan Coca-Cola itu mengatakan telah menyadari laporan media yang memberitakan bahwa salah seorang karyawannya telah ditangkap. Anak perusahaan itu siap melakukan kerja sama dengan pihak berwenang untuk menegakkan hukum terkait kasus tersebut.