REPUBLIKA.CO.ID, ARISH -- Seorang detektif Mesir tewas dan tujuh polisi cedera pada Rabu (27/5), dalam ledakan yang ditujukan ke satu kendaraan lapis baja polisi di Kota Arish, Provinsi Sinai Utara.
Provinsi ini berbatasan dengan Jalur Gaza dan Israel.
"Kolonel Ahmed As-Sayyid, detektif senior di Departemen Penyelidikan Pidana (CID), meninggal akibat lukanya di Rumah Sakit Militer Arish setelah satu kakinya diamputasi," kata sumber tersebut.
Ia menduga para pelaku berasal dari kelompok fanatik yang berpusat di Sinai dan diilhami oleh Alqaidah, Ansar Bayt Al-Maqdis (ABM). Serangan tersebut terjadi sehari setelah pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman mati atas sembilan gerilyawan dengan dakwaan mensahkan idelogi ekstrem, mengincar personel keamanan dan memiliki hubungan dengan kelompok fanatik regional ISIS.
ABM berjanji setia kepada kelompok ISIS beberapa bulan lalu dan mengubah namanya menjadi "Negara Sinai", sebagai cabang kelompok regional itu di Sinai, dan berjanji setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi.
Peningkatan gelombang teror terjadi di Mesir sejak militer menggulingkan presiden Mohamed Mursi pada Juli 2013, setelah protes massa terhadap pemerintahnya yang kontroversial selama satu tahun.