Ahad 31 May 2015 11:11 WIB

Duh, Perokok Usia Bocah Meningkat Empat Kali Lipat

Rep: c10/ Red: Dwi Murdaningsih
Kawasan bebas rokok, Makassar, Kamis (4/10).
Foto: Antara
Kawasan bebas rokok, Makassar, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Upaya pengendalian tembakau terus digalakan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Tersisa tujuh negara termasuk Indonesia yang belum menandatangani kesepakatan pengendalian tembakau. Pada Ahad, 31 Mei 2015 bertepatan dengan hari tanpa tembakau sedunia. Puluhan Mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi (Unsil) menggelar kampanye berhenti merokok di Jalan KHZ Mustofa Kota Tasikmalaya.

Koordinator kampanye pengendalaian tembakau sedunia, Kemala Utami Pratiwi mengatakan, kampanye tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya rokok. Selain itu, pengendalian tembakau sedunia juga bertujuan untuk mengurangi perokok di Indonesia. Sebab merokok awal dari jalan menuju lost generation.

"Data terbaru menunjukan perokok kelompok usia lima sampai sembilan tahun meningkat empat kali lipat," ujar Kemala kepada Republika, Ahad (31/5).

Kemala menegaskan, perokok pemula pada usia tersebut sangat mengkhawatirkan. Semakin meningkatnya konsumsi rokok dan semakin mudanya usia perokok membuktikan minimnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Kemala menjelaskan, tujuan utama dari pengendalian tembakau sedunia untuk melindungi generasi. Generasi sekarang dan mendatang harus dilindungi dari bahaya rokok. Sebab rokok dapat menimbulkan kerusakan pada kesehatan, ranah sosial, lingkungan dan ekonomi.

Menurutnya, merokok merupakan awal dari perilaku melawan hukum, sebab perokok juga merusak kesehatan orang disekitarnya. Merokok juga akan membawa remaja pada perilaku kecanduan. Kemudian yang dikhawatrikan, merokok dan minuman beralkohol nerupakan batu loncatan pada penggunaan narkoba.

Berdasarkan penelitian, zat nikotin yang ditemukan di dalam rokok sama adiktifnya dengan narkoba jenis heroin atau kokain. Kecanduan tembakau sangat berbahaya bagi kesehatan perokok aktif dan pasif. Rokok juga dapat nimbulkan berbagai penyakit berbahaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement