REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong pada Jumat (29/5) telah menegaskan bahwa Asia Tenggara perlu meningkatkan kewaspadaan atas kelompok ISIS. Lee menyebut sejumlah negara Asia Tenggara yang telah menyumbang para militan untuk bertempur di Irak dan Suriah. PM Singapura bahkan menyebut Indonesia sebagai pemasok cukup banyak militan ISIS.
"ISIS memiliki begitu banyak pejuang dari Indonesia dan Malaysia," ujarnya dilansir Strait Times, Senin (1/6).
Bahkan di Singapura, "beberapa" orang muda telah pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. PM Lee mengungkapkan, pihak berwenang Singapura baru-baru ini menangkap dua mahasiswa, 17 tahun dan 19 tahun, yang merencanakan untuk membunuh para pemimpin Singapura jika ia tidak dapat mencapai Timur Tengah.
"Inilah sebabnya mengapa Singapura mengambil terorisme, dan khususnya ISIS menjadi isu yang sangat serius," kata Lee.
"Ancaman tidak lagi di sana (Irak), itu adalah di sini," tegasnya,
PM Lee mengungkapkan bahwa ISIS telah memposting propaganda dan video perekrutan yang menunjukkan pelatihan dalam berbahasa Melayu. Lee juga mengatakan bahwa polisi Malaysia telah menangkap beberapa orang yang berencana untuk pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teroris, termasuk beberapa anggota angkatan bersenjata Malaysia. Beberapa sedang merencanakan serangan di Malaysia.
"Lima puluh tahun dari sekarang, aku ragu ekstremis terorisme akan sepenuhnya menghilang," kata dia.