Selasa 02 Jun 2015 17:13 WIB

Garuda GA-618 Tergelincir di Makassar

Rep: c84/ Red: Bilal Ramadhan
Pesawat Garuda Indonesia mengalami insiden over runway atau keluar landasan karena tergelincir di Bandara Sultan Hasunddin.
Foto: Debbie Soetrisno
Pesawat Garuda Indonesia mengalami insiden over runway atau keluar landasan karena tergelincir di Bandara Sultan Hasunddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800, nomor penerbangan GA-618 rute Jakarta – Makassar, yang berangkat tepat waktu pukul 11.00 WIB dari Jakarta, hari ini, Selasa (2/6), pukul 14.40 local time.

VP. Corporate Communications Garuda Pujobroto mengatakan pesawat tergelincir setelah melakukan pendaratan dalam keadaan hujat lebat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

"Seluruh 144 penumpang dan delapan crew pesawat tersebut berada dalam keadaan selamat dan keluar dari pesawat secara normal melalui tangga pesawat. Pesawat hanya bergeser sekitar satu meter dari pinggiran runway," ujarnya, dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (2/6).

Pujobroto menambahkan pesawat Boeing 737-800NG PK-GFA tersebut diterbangkan oleh Pilot in Command Capt. Nikodemus Elim, dan Kopilot FO Ida Fiqriah. Garuda Indonesia, lanjutnya bekerjasama dengan DKUPPU, Otoritas Bandara dan Otoritas lainnya, sedang melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut berkaitan dengan kejadian tersebut.

"Saat ini runway 13/31 ditutup hingga pukul 16.40 local time, dan operasional pendaratan dan take off pesawat menggunakan runway 03/21," lanjutnya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan AP I Farid Nugraha menjelaskan kronologi tergelincirnya pesawat tersebut bermula saat kondisi roda depan dan kiri terperosok ke shoulder, roda kanan masih di runway.

"Penumpang 146 dan 8 crew selamat. Saat ini semua ditempatkan di terminal kedatangan. Rencana evakuasi hari ini dengan ditarik ke belakang. Sementara evakuasi dengan menggunakan salvage masih distandbykan," ujar Farid. Ia menjelaskan operasional bandara tidak terganggu karena menggunakan runway lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement