REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Angkasa Pura (AP) I memaparkan kronologi tergelincirnya pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-618 rute Jakarta-Makassar ketika melakukan pendaratan di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 14.40 WITA Selasa (2/6).
"Kronologis awal, pesawat GA-618 Cengkareng-Ujungpandang pada 14.45 waktu setempat, "over runway" 13-31," kata Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Farid Nugraha dalam pesan elektronik di Jakarta, Selasa.
Farid menjelaskan kondisi roda depan dan kiri terperosok ke "shoulder" dan roda kanan masih di runway (beraspal).
Dia menyebutkan 146 penumpang dan delapan kru selamat dan Saat ini semua ditempatkan di terminal kedatangan.
"Rencana evakuasi pesawat hari ini dengan ditarik ke belakang (push back), sementara evakuasi dengan menggunakan 'salvage' masih disiagakan," katanya.
Dia memastikan operasional bandara tidak terganggu karena menggunakan runway (landasan ancang) lain.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications Garuda Pujobroto mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU), Otoritas Bandara dan Otoritas lainnya, sedang melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut berkaitan dengan kejadian tersebut.
Saat ini landasan ancang 13/31 ditutup hingga pukul 16.40 WITA dan operasional pendaratan serta lepas landas pesawat menggunakan runway 03/21.
Pesawat Boeing 737-800NG PK-GFA tersebut diterbangkan oleh Pilot in Command Captain Nikodemus Elim, dan Kopilot FO Ida Fiqriah.
Pujobroto mengatakan pada saat pendaratan pesawat terjadi hujan lebat. "Pesawat hanya bergeser sekitar satu meter dari pinggiran 'runway' (landasan ancang)," katanya.
Saat ini, kata dia, seluruh penumpang dan kru pesawat tersebut berada dalam keadaan selamat dan keluar dari pesawat secara normal melalui tangga pesawat.