Selasa 02 Jun 2015 21:40 WIB

Libur Waisak, Bali Sepi

Rep: ahmad baraas/ Red: Taufik Rachman
Libur panjang dimanfaatkan warga Bali untuk meninggalkan Denpasar dan memadati kawasan wisata, seperti Pantai Sanur.
Foto: Antara
Libur panjang dimanfaatkan warga Bali untuk meninggalkan Denpasar dan memadati kawasan wisata, seperti Pantai Sanur.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Libur nasional Waisak pada Selasa (2/6), tak mampu menyedot wisatawan domestik ke Bali. Hal itu terlihat dari sepinya wisatawan yang datang ke Bali dengan memanfaatkan liburan.

Padahal kata Manager Operasional ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Wahyudi Susyanto, dengan adanya hari libur yang kejepit seperti itu, wisatawan bisa memanfaatkannya untuk berekreasi. "Kan mereka liburannya mulai Sabtu, sedangkan Senin kan hari kejepit, jadi biasanya mereka bisa menafaatkannya sampai hari Selasa," kata Wauyudi.

Kepada Republika, Selasa (2/6), Wahyudi mengatakan, liburan di bulan Juni ini berbeda dengan liburan pada saat Mei lalu. Di bulan Mei sebutnya, saat ada hari libur dan Jumatnya terjepit, masyarakat berbondong-bondong ke Bali."Sekarang terkesan mereka sudah kehabisan tenaga untuk berjalan-jalan lagi," kata Wahyudi.

Menurut Wahyudi, dia mengetahui penurunan jumlah wisatawan domestik ke Bali dari jumlah penyeberang ke Bali melalui jalur penyeberangan laut. Dikatakannya, jumlah mereka jauh lebih sedikit dibandingkan liburan Mei lalu.  "Sampai sore ini belum ada lojakan penyberang di Pelabuhan Gilimanuk," katanya.

Sementara itu berdasarkan pemantauan Repulika, suasana kota Denpasar dan objek wisata Kuta relaif sepi dibadingan dengan liburan hari kejepit bulan Mei lalu.  Selain objek wisata terasa lebih longgar dari kepadatan pengunjung, pusat-pusat perbelanjaan, hotel dan restoran juga sepi.

"Penurunannya cukup lumayan, omzet penjualan kami bisa turun sampai 50 persen," kata Sugiarta, pengelola toko oleh-oleh Bali di kawasan Denpasar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement