REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Libur nasional Waisak pada Selasa (2/6), tak mampu menyedot wisatawan domestik ke Bali. Hal itu terlihat dari sepinya wisatawan yang datang ke Bali dengan memanfaatkan liburan.
Padahal kata Manager Operasional ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Wahyudi Susyanto, dengan adanya hari libur yang kejepit seperti itu, wisatawan bisa memanfaatkannya untuk berekreasi. "Kan mereka liburannya mulai Sabtu, sedangkan Senin kan hari kejepit, jadi biasanya mereka bisa menafaatkannya sampai hari Selasa," kata Wauyudi.
Kepada Republika, Selasa (2/6), Wahyudi mengatakan, liburan di bulan Juni ini berbeda dengan liburan pada saat Mei lalu. Di bulan Mei sebutnya, saat ada hari libur dan Jumatnya terjepit, masyarakat berbondong-bondong ke Bali."Sekarang terkesan mereka sudah kehabisan tenaga untuk berjalan-jalan lagi," kata Wahyudi.
Menurut Wahyudi, dia mengetahui penurunan jumlah wisatawan domestik ke Bali dari jumlah penyeberang ke Bali melalui jalur penyeberangan laut. Dikatakannya, jumlah mereka jauh lebih sedikit dibandingkan liburan Mei lalu. "Sampai sore ini belum ada lojakan penyberang di Pelabuhan Gilimanuk," katanya.
Sementara itu berdasarkan pemantauan Repulika, suasana kota Denpasar dan objek wisata Kuta relaif sepi dibadingan dengan liburan hari kejepit bulan Mei lalu. Selain objek wisata terasa lebih longgar dari kepadatan pengunjung, pusat-pusat perbelanjaan, hotel dan restoran juga sepi.
"Penurunannya cukup lumayan, omzet penjualan kami bisa turun sampai 50 persen," kata Sugiarta, pengelola toko oleh-oleh Bali di kawasan Denpasar.