Rabu 03 Jun 2015 05:29 WIB

ISIS akan Cambuk Warganya yang Beternak Burung Merpati

ISIS dengan baju baru untuk tahanannya.
Foto: al arabiya
ISIS dengan baju baru untuk tahanannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Salah satu ulama senior yang telah berafiliasi dengan ISIS di Irak, telah mengeluarkan fatwa melarang peternakan merpati bagi para warganya. ISIS mengklaim bahwa melihat alat kelamin burung sama saja telah menyinggung Islam.

Ulama yang merangkap sebagai militan di provinsi Efrat, yang membentang dari Anbar di Irak hingga Dier ez Zour di Suriah itu mengatakan kepada peternak merpati, mereka punya satu minggu untuk menghentikan praktik tersebut. Jika larangan ini diabaikan, para pelanggar akan mendapat hukuman cambuk.

Dilansir Daily Mail, Selasa (2/6), pengumuman ini bukan pertama kalinya oleh ISIS disebar kepada para rakyat jahahannya. Sebelumnya, ISIS di Suriah juga telah menghujat hobi bermain burung merpati yang merupakan hobi cukup populer di Timur Tengah.

Awal tahun ini ISIS mengklaim 15 anak laki-laki telah ditangkap dan setidaknya tiga dari mereka dieksekusi di timur Diyala Irak. Mereka dieksekusi lantaran hobi bermain burung merpati. Hobi bermain Merpati, menurut ISIS, sama saja menghabiskan waktu mereka menyembah Allah.

Larangan terbaru ISIS tentang peternakan merpati itu terungkap dalam dokumen resmi yang dirilis kelompok ISIS di Efrat. Ditulis dalam tulisan Arab, dengan kop surat logo kelompok terornya, ISIS memberi peringatan untuk penduduk setempat membuang jauh Merpati yang ada di atap-atap rumah mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement