REPUBLIKA.CO.ID, SWISS -- Seorang whistleblower atau pengungkap kasus rahasia telah menjelaskan kalau Sepp Blater merupakan tokoh yang ada di balik skandal korupsi FIFA. Meski Blatter sudah mengundurkan diri, ia menganggap masih banyak pengikut setia Blatter di FIFA.
Whistleblower yang membuka identitas diri sebagai Phaedra Al-Majid ini mengingatkan agar para penyidik tetap waspada dengan loyalis Blatter. Sebab hingga kini, Blatter masih memiliki pengaruh kuat. Phaedra tidak ragu lagi mengatakan bahwa Blatter merupakan orang jenis yang kejam lewat berbagai macam pengaruhnya.
"Saya pikir dia lakukan semuanya secara terencana, dia selalu ada dua langkah dari semua orang," tuturnya.
Seperti dilansiri dari ITV News, Al-Majid sebenarnya sempat membuka aib korupsi FIFA tahun lalu. Kala itu ia membongkar korupsi terkait pemilihan Qatar sebagai tuan rumah piala dunia 2022. Oleh karena itu, demi menghentikan terbongkarnya kasus korupsi tersebut, FIFA berusaha mengungkap identitasnya. Setelah bisa mengetahui namanya, FIFA mencoba mendiskreditkan klaim korupsi itu.
Al-Majid merasa pengunduruan diri Blatter hanya sebuah langkah taktis. Ia menganggap Blatter sedang menyiapkan calon pengganti dirinya yang masih bisa dikontrol. Sebab, Blatter dianggap masih memiliki sejumlah pengikut setia. "Dia masih punya orang yang bisa dikontrol di FIFA yang bisa menjamin dirinya tetap punya kontrol," katanya.
Menurut Wanita yang pernah menjabat sebagai staf media luar negeri ini, Blatter telah mengatur sedemikian rupa agar tetap bisa mengatur FIFA dari balik layar. "Dia mampu memanipulasi (keadaan) demi memastikan keamanannya sampai sampai ini," ujarnya.