Kamis 04 Jun 2015 17:48 WIB

Alqaidah Sebut tak Ingin Berdamai dengan ISIS

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)
Foto: EPA/Intel Center
Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Hingga saat ini Alqaidah tak menemukan titik untuk berdamai dengan ISIS, Rabu (3/6).

Kelompok Nusra merupakan bagian dari Nusra mengkalim sebagai penerus Usamah bin Laden. Nusra dan ISIS merupakan dua kelompok yang saat ini mendominasi Suriah melawan pasukan militer.

Ketiga kubu ini saling berperang satu sama lain. "Tidak ada solusi untuk kami saat ini atau pun di masa yang akan datang," ujar Ketua kelompok Nusra Abu Mohamad al Golani dilansir Reuters.

Nusra kembali bergerak dengan menguasai Idlib dan Jisr al Shughour pekan lalu. Mereka juga dilengkapi persenjataan menuju wilayah pesisir yang dikuasai pemerintah Suriah.

Golani mengatakan pihaknya memiliki pasukan asing dari AS. Banyak orang Asia, Rusia dan Chechnya yang membantu Nusra.

Nusra masih dipandang sebagai kelompok berbahaya oleh pihak barat. Mereka memang berbeda dengan ISIS.

Golani menegaskan pemimpin Alqaidah Ayman al Zawahiri adalah satu-satunya yang memberikan perintah pada kelompoknya. Pihaknya juga jelas memusuhi pasukan syah Iran yang saat ini mendukung Presiden Suriah Bashar al Assad melawan ISIS.

Nusra akan menyerang kelompok yang saat ini berada di Suriah. "Kami akan memotong tangan Iran di wilayah kami," ujar Golani.

Dia juga memperingatkan kelompok Alawit untuk tak membela Assad. Pihaknya akan terus menyerang Damaskus untuk menggulingkan Assad. Dia menjamin Assad akan jatuh tak lama lagi.

Golani mengatakan jika Alawit menjatuhkan senjata maka desa dimana mereka bermukim tidak akan diserang. Januari lalu Golani mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungannya dengan Alqaidah untuk membentuk kelompok baru.

Nusra juga didukung oleh Qatar agar terus maju menjatuhkan Assad. Mereka juga berharap mendapat dukungan dari negara teluk lainnya melawan Assad dan ISIS.

Nusra terdaftar menjadi organisasi teroris oleh AS tetapi mereka memihaknya jika Nusra melawan ISIS dan pemerintah Assad. Namun Pemerintah AS justru menargetkan mereka dalam serangan udara beberapa waktu lalu.

AS menampik bahwa mereka menyerang kelompok Khorasan. Padahal di Suriah kelompok dengan nama tersebut tidak pernah ada.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement