REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya segera merealisasikan pembangunan trem. Moda transportasi yang menjadi bagian dari megaproyek angkutan massal cepat (AMC) tersebut, dijadwalkan mulai dibangun paling lambat tahun depan.
Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan mengatakan, saat ini Pemerintah Kota Surabaya sedang intens menggelar rapat dengan Bappenas dan Kementerian Perhubungan. Rapat tersebut, menurut Hendro, membahas soal asistensi secara teknis oleh Bappenas dalam proyek tersebut.
Sementara Kemenhub, menurut Hendro, saat ini tengah fokus pada tahapan finalisasi desain. “MoU juga sudah ditandatangani. Tinggal persiapan detail desainnya saja,” kata Hendro, Jumat (5/6).
Sebagaimana diketahui, beberapa kota besar memang sedang berlomba-lomba menggalakan angkutan massal cepat atau AMC. Namun, menurut Hendro, tidak sedikit yang menghadapi kendala, sehingga proyek pembangunan berlarut-larut. Kendati demikian, Hendro mengaku optimistis proyek trem di Surabaya akan berjalan lancar.
“Kebanyakan problem pembangunan AMC adalah masalah lahan. Tapi, di Surabaya saya rasa tidak akan ada masalah karena lintasan trem dire-aktivasi dari jalur lama,” ujar dia.
Sebelumnya, menurut Hendro, Kemenhub telah melakukan studi kelayakan. Menurut Hendro, ada banyak hal yang akan dikaji. Menurut dia, kelayakan tidak hanya masalah teknis, tetapi juga meliputi kemampuan daya bayar masyarakat, subsidi, dan sistem yang keberlanjutan.
Hendro menambahkan, kalau pun sekarang proses pembangunan trem dipandang cukup lama, itu dikarenakan proses koordinasi yang intens. Koordinasi tersebut diperlukan untuk meminimalisir segala potensi masalah saat pembangunan nanti.
