REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan (Capim) KPK, Destry Damayanti mengatakan pihaknya akan melakukan upaya 'jemput bola' ke daerah-daerah untuk mendapatkan calon-calon yang memang berintegritas.
Apalagi, capim tersebut memang benar-benar diajukan atau direkomendasikan oleh elemen-elemen masyarakat.
"Kita bisa bagi-bagi tugas untuk itu. Tidak perlu semua anggota tim Pansel datang ke daerah tersebut. Sebagian tetap stay di Jakarta," jelasnya, pada Republika, Sabtu (6/6).
Hal ini dilakukan dalam upaya Tim Pansel mendorong para endorse atau stakeholder yang memang memiliki rekomendasi capim KPK untuk mengajukan dirinya.
Sedangkan mekanisme sendiri, tambahnya, Tim Pansel bisa menggelar forum diskusi untuk hal tersebut. Namun, meskipun melakukan upaya jemput bola, Tim Pansel akan tetap menerapkan syarat dan prosedur yang sama pada mereka.
"Prosedur atau persyaratan, semuanya akan tetap sama dengan yang mendaftar langsung di Jakarta atau lewat email," katanya.
Destry mengatakan saat ini baru 11 orang yang sudah mendaftarkan dirinya untuk menjalani seleksi capim KPK. Kesebelas orang tersebut terdiri dari akademisi, pengusaha, dan aktivis hukum. Kesemuanya mendaftar secara mandiri dan independen.
Sebelumnya, pendaftaran resmi capim KPK sudah dibuka sejak kemarin, Jumat (5/6). Pendaftar bisa mendatangi Sekretariat Pansel KPK di Kompleks Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta. Selain itu bisa pula dikirim lewat pos dengan alamat sekretariat dan juga melalui email.
Masa pendaftaran ini akan dibuka selama 14 hari dan ditutup pada 24 Juni mendatang. Pendaftar dapat ikut sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada pasal 29 UU KPK.