REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia bukanlah ancaman bagi NATO. "Hanya orang gila dan hanya dalam mimpi bisa membayangkan Rusia akan tiba-tiba menyerang NATO," kata Putin dalam surat kabar Italia, Corriere della Sera, seperti dilansir BBC news pada Sabtu (6/6).
Aliansi negara-negara barat sedang memperkuat kehadiran militernya di anggota Eropa Timur dalam menanggapi ketakutan mereka akan ancaman Rusia, menyusul keterlibatan negara tersebut dalam konflik Ukraina.
NATO mengatakan bahwa Rusia mendukung pemberontak di Ukraina, namun Moskow membantah pernyataan tersebut. Awal bulan ini, NATO berjanji untuk melawan perang hybrid dari Rusia -yang termasuk campuran taktik militer konvensional, kampanye subversif dan perang cyber yang digunakan Rusia di Ukraina.
Tiga negara Baltik sedang mempersiapkan untuk meminta kehadiran pasukan permanen NATO di tanah mereka untuk bertindak sebagai pencegah terhadap serangan militer Rusia. Enam basis NATO sedang diatur dan 5.000 "ujung tombak" kekuatan didirikan.
Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, Putin mengatakan beberapa negara hanya mengambil keuntungan dari ketakutan masyarakat yang berkaitan dengan Rusia untuk menerima beberapa tambahan militer, ekonomi, keuangan atau bantuan lain.
"Dunia telah berubah begitu drastis sehingga orang dengan akal sehat bahkan tidak bisa membayangkan konflik militer skala besar seperti saat ini. Kami memiliki hal-hal lain untuk dipikirkan, saya jamin." kata Putin.