REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi mengatakan pemerintahnya tidak akan berunding dengan Iran yang dianggap mendukung milisi Houthi dalam pembicaraan yang diadakan PBB di Swiss akhir pekan ini.
Satu-satunya yang akan Hadi bicarakan dalam pembicaraan tersebut adalah pelaksanaan resolusi yang telah diadopsi Dewan Keamanan PBB pada April lalu, yaitu menuntut pemberontak untuk meninggalkan daerah yang telah mereka rebut dari pemerintah Yaman.
"Tidak akan ada negosiasi," tegas Hadi yang menyinggung Iran, seperti dilaporkan Alzajirah, Selasa (9/6). Ia juga mengungkapkan tidak akan ada rekonsiliasi dengan kelompok pemberontak Houthi.
Sementara itu, Presiden Dewan Revolusi Houthi Mohammed al-Houthi mengaku telah mengkonfirmasi kehadirannya dalam pembicaraan dengan PBB dan pemerintahan Yaman. Al-Houthi menganggap kehadirannya merupakan bentuk kepedulian pada masyarakat Yaman.
"Jutaan warga Yaman hidup dalam krisis kemanusiaan yang tragis. Kami menolak hanya untuk melihat dan menjadi pihak yang disalahkan," ucap al-Houthi. Dirinya mengaku menerima hal itu, meskipun serangan terhadap negaranya belum dihentikan.
Al-Houthi juga menegaskan bahwa dirinya enggan ada intervensi barat dalam keputusan akhir pascapembicaraan dengan PBB. Ia menginginkan rakyat Yaman memilih sendiri nasib yang memang mereka mau.