Kamis 11 Jun 2015 00:01 WIB
Engeline Tewas

Akhir Tragis Kisah Engeline di Usia Delapan Tahun (1)

Selebaran pencarian bocah hilang Angeline yang tersebar di Twitter
Selebaran pencarian bocah hilang Angeline yang tersebar di Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Isak tangis dan emosi pecah dari para guru SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, Bali, ketika kantong berwarna oranye dikeluarkan oleh polisi dari sebuah rumah di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar, Rabu.

"Angeline...Angeline," panggil seorang guru wanita dan anak-anak dari sekolah itu sembari menangis sesenggukan menatap kantong jenazah tersebut membelah kerumumanan warga.

Di dalam kantong itulah tubuh mungil Angeline, bocah berusia delapan tahun yang sebelumnya dikabarkan hilang sejak Sabtu (16/5) terbujur kaku. Tubuhnya kemudian diangkut ke dalam mobil ambulance untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, guna keperluan otopsi.

"Kami menemukan ada kekerasan pada tubuh korban yang utamanya di daerah wajah dan leher berupa kekerasan tumpul," kata dr Ida Bagus Putu Alit, tim dokter forensik RSUP Sanglah.

Indikasi bocah itu tewas karena mengalami kekerasan pun mencuat di balik misteri kematian Angeline. Mengapa Angeline yang dilaporkan hilang oleh ibu angkatnya, Margaret, ternyata ditemukan dikubur di halaman belakang rumahnya? dan siapa pula yang tega melakukan hal itu?.

Tanya demi tanya seakan tidak berhenti muncul dari masyarakat Indonesia dan menjadi tugas pihak kepolisian menjawab sebab musabab kematian murid SD kelas 2-B itu. Penemuan jasad gadis cilik itu berawal dari kecurigaan petugas kepolisian yang selama beberapa hari terakhir melakukan penyelidikan terhadap kasus hilangnya Angeline.

Polisi kembali menyisir ulang rumah tersebut pada Rabu siang sekitar pukul 11.30 WITA. Di halaman belakang rumah yang ditanami pohon pisang dan terdapat kandang-kandang ayam itu, polisi mendapati gundukan tanah yang tidak beraturan dan ditutupi sampah.

Sebelum menemukan jasad Angeline, polisi membongkar dua gundukan tanah yang berada di ujung tembok halaman belakang rumah itu. Hingga akhirnya polisi membongkar gundukan ketiga ditutupi sampah yang berada di depan kandang-kandang ayam dan menemukan jasad Angeline.

Polisi bersama tim evakuasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar dan instansi terkait lainnya mengangkat jasad Angeline sekitar pukul 12.30 WITA. "Kami maksimalkan hasil pengolahan di lokasi kediaman Angeline. Akhirnya kami putuskan untuk memeriksa kembali. Dengan upaya maksimal, kami akhirnya menemukan bahwa Angeline dalam keadaan telah meninggal dunia," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Polisi Ronny Sompie.

Saat ditemukan, kondisi jasad Angeline dalam keadaan tertelungkup terbungkus selimut atau bed cover pada kedalaman kurang dari dua meter. Polisi juga mendapati jeratan tali menyerupai tali gorden di leher korban.

Angeline yang ditemukan tengah memeluk boneka berwujud wanita korea, menambah pilu kematian bocah malang itu. Sesaat kemudian, polisi menggelar olah tempat kejadian perkara yang dilakukan tim Identifikasi, Tim Laboratorium Forensik dan Inafis Polda Bali mencatat dan mendokumentasikan setiap sudut di kediaman korban yang berada di pinggir jalan raya itu.

Petugas memasang garis polisi di rumah yang sebagian tertutup pohon besar tersebut untuk mengamankan lokasi dari pihak yang tidak berkepentingan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement