REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE -- Sebuah asosiasi Islam terkemuka di Malawi menawarkan bantuan keuangan untuk umat Islam Malawi. Mereka memperkenalkan pinjaman berbasis syariah untuk membantu kaum muda Muslim di negara Afrika Selatan tersebut.
"Islam mengajarkan kita untuk bekerja keras untuk mencari nafkah, jadi kami sangat prihatin dengan generasi muda kita," ujar bendahara umum Asosiasi Muslim Malawi (MAM), Bujad Kalera Nyasa seperti dilansir onislam, Kamis (11/6).
Ia menjelaskan, pinjaman bebas bunga ini telah diluncurkan. Program ini dilakukan bekerjasama dengan seorang pengusaha Kuwait.
Pinjaman berbasis syariah ini bertujuan untuk membantu pemuda Muslim Malawi yang tidak memiliki pekerjaan. Sehingga mereka dapat menggunakan pinjaman tersebut untuk menjalani usaha agar dapat menghasilkan uang.
Selain pemuda pengangguran, orang-orang yang memiliki bisnis juga dapat memanfaatkan pinjaman berbasis syariah ini. Bagi pengusaha media Muslim, pinjaman ini juga akan membantu dalam menyebarkan pesan Islam di negara Afrika.
Bujad menerangkan,pinjaman harus dikembalikan dalam waktu satu tahun dengan sumbangan amal. Penawaran pembiayaan berbasis syariah menyerupai pinjaman, rencana angsuran, perjanjian pembelian dan penjualan bersama, atau kemitraan.
Investor memiliki hak untuk mengetahui bagaimana dana mereka digunakan, dan sektor ini diawasi oleh dewan pengawas serta pengawas nasional. Malawi dianggap sebagai bangsa muda, dengan sekitar 75 persen dari 16 juta penduduk negara itu adalah pemuda.
Islam adalah agama terbesar kedua di negara tersebut setelah Kristen. Jumlah Muslim di Malawi sekitar 36 persen dari 16 juta penduduk Malawi.