Kamis 11 Jun 2015 14:41 WIB
Engeline Tewas

Soal Kasus Engeline, Anak Butuh Pendidikan Hindari Bahaya

Rep: c32/ Red: Bilal Ramadhan
Selebaran pencarian bocah hilang Angeline yang tersebar di Twitter
Selebaran pencarian bocah hilang Angeline yang tersebar di Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polresta Denpasar menyatakan mantan petugas jaga rumah, Agus Hamdamai sebagai tersangka tunggal pembunuh Angeline. Namun menurut pakar hukum dari Universitas Indonesia (UI), Topo Santoso menyatakan selain masalah hukuman, anak-anak butuh pendidikan lebih mengenai bagaimana menghindari bahaya.

“Setelah adanya kasus Angeline, ini kan bukan kasus pertama yang menimpa kekerasan kepada anak-anak terlebih dilakukan orang terdekat. Jadi menurut saya pencegahan itu menjadi yang paling utama setelah kasus tersebut diusut tuntas,” jelas Topo kepada ROL, Kamis (11/6).

Lebih lanjut ia menjelaskan, penjegahan tersebut termasuk pendidikan dan soialisai bagi anak-anak. Menurutnya, anak-anak harus disadarkan untuk mengenal atau mengetahui bahaya-bahaya yang ada di sekitarnya.

“Apa lagi dalam kasus Angeline ini dan beberapa kasus sebelumnya, pelecehan seksual sudah sering terjadi kepada anak,” kata Topo.

Untuk itu, anak-anak perlu diberikan pendidikan pengetahuan mengenai bentuk-bentuk pelecehan seksual serta cara penghindarannya. Tentu menurutnya, setelah diberikan hal tersebut, selanjutnya yang paling penting mereka harus paham bagaimana cara menyampaikan jika mereka mengalami pelecehan.

“Jadi ini juga akan berdampak, bagaimana orang tua atau orang disekeliling anak tersebut saat mengetahui bahwa anaknya atau keluarganya ada yang menerima pelecehan seksual,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurut Topo, pendidikan yang seperti itu penting untuk terus menerus digalakan kepada masyarakat. “Tentu jika hanya masalah hukum saja tidak akan efektif. Pencegahan untuk tidak mengulangi kasus seperti Angeline penting dilakukan berdampingan,” tutur Topo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement