Kamis 11 Jun 2015 18:33 WIB
Engeline Tewas

Kejiwaan Ibu Angkat Engeline Dinilai Aneh, Ini Buktinya

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).(Antara/Fikri Yusuf/)
Petugas Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis Polri melakukan proses identifikasi di kawasan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Kamis (11/6).(Antara/Fikri Yusuf/)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Psikiater RSUP Sanglah, Lely Setyawati Kurniawan melakukan pemeriksaan kejiwaan ibu angkat Angeline, Margareth selama tiga jam pada Rabu (10/6) malam lebih dari tiga jam. Berdasarkan laporan yang telah diserahkannya pada Kepolisian Resor Kota Denpasar, Lely menemukan keanehan psikologis dalam diri wanita 50 tahun itu sehingga meminta untuk melakukan evaluasi berulang.

"Indikasinya, dia sering bersikap aneh, sering marah kemudian menangis, agresif, keras, kasar, bahkan mengusir siapapun yang datang ke rumahnya. Ini perlu evaluasi lehih lanjut," kata Lely melalui sambungan telepon, Kamis (11/6).

Lely berharap dirinya bisa melakukan evaluasi terhadap Margareth lebih dari satu kali. Menurutnya, jika Margareth bersikap konsisten dengan sifat-sifat anehnya itu, maka pihaknya baru bisa memberi kesimpulan lebih lanjut.

Margareth memang begitu keras di hadapan media. Tak hanya itu, dia juga mengusir siapapun yang datang ke rumahnya. Margareth bahkan menolak dua orang menteri yang ingin masuk ke rumah itu.

Angeline adalah bocah malang berusia delapan tahun korban pembunuhan mantan pembantu rumah tangga Margareth, Agus Tai Hamdamai. Sejauh ini, polisi masih menetapkan tersangka tunggal, Agus sendiri.

Pengacara Agus, Haposan Sihombing menambahkan rumah Margareth sangat tidak layak untuk tumbuh kembang anak seperti Angeline. Pantauan Republika menunjukkan rumah Margareth terlihat sangat kotor, baik rumah pribadi maupun rumah kos-kosan yang disewakannya. Padahal, rumah itu termasuk berada di pusat kota.

"Rumahnya sangat kotor. Semua kotoran hewan berserakan, mulai dari kotoran kucing, anjing, ayam," kata Haposan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement