Kamis 11 Jun 2015 19:01 WIB

Sambut Pilkada Serentak, Golkar Kubu ARB Gelar Rapimnas

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Djibril Muhammad
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham. (Antara/Reno Esnir)
Foto: Antara/Reno Esnir
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Munas Bali Idrus Marham. (Antara/Reno Esnir)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Golkar kubu Abu Rizal Bakrie (ARB), Idrus Marham akan menggelar acara Rapimnas Golkar untuk membahas persiapan pilkada serentak. Acara akan diselenggarakan mulai tanggal 12 s/d 14 Juni 2015 di Hotel Sangrilla Jakarta.

"Selain membahas soal pilkada serentak, kami juga akan membahas proses seleksi dan penjaringan calon kepala daerah. Ajang Rapimnas ini untuk meraup kemenangan dalam pilkada yang akan digelar pada 9 Desember 2015," kata Idrus di Ruang Fraksi Partai Golkar di DPR Jakarta, Kamis (11/6).

Idrus optimistis ajang Rapimnas ini mampu mengkosolidasikan kader yang terpecah. Untuk itu ia pun mengirimkan undangan kepada Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan sejumlah tokoh Golkar lain yang saat ini menjadi berada di kubu Partai Golkar versi Munas Ancol Jakarta.

"Jadi maksudnya undangan diajukan bukan ke kubu Agung Laksono, tapi kepada pribadi Agung Laksono  karena dia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum dalam Munas Pekanbaru (Riau) itu. Pak Priyo juga pada saat itu menjabat sebagai ketua (DPP). Pasti keduanya diundang," jelasnya.

Idrus juga menyatakan tak memungkiri bila dalam acara Rapimnas itu juga membicarakan kondisi internal Partai Golkar yang masih memanas tersebut. Meski begitu dia mengaku masih optimistis bila kedua kubu yang ada di Golkar ini bisa mencapai islah.

"Islah menjadi hal penting untuk menghadapi Pilkada serentak. Saat ini, katanya sudah banyak kader di daerah yang digadang-gadang untuk maju pilkada. Jadi proses islah masih tetap berjalan dan islah ini juga kan dalam rangka  penjaringan calo yang akan mengikuti ajang pailkada," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement