REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Belajar dari kasus Angeline, peran orang tua penting untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.
"Orang tua harus mengumpulkan informasi yang cukup dari berbagai sumber mengenai orang tua adopsi anaknya," kata psikolog dari Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta, Jumat (12/6).
Kekerasan seksual hingga menyebabkan hilangnya nyawa anak-anak seperti Angeline, menurutnya, disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, ketidakberdayaan keluarga dalam melindungi anak tersebut. Kurangnya pengawasan terhadap anak serta tidak adanya perhatian atas apa yang dirasakan anak serta kurang pekanya perubahan yang terjadi pada anak.
"Pada banyak kasus, kekerasan seksual terhadap anak dilakukan oleh orang yang cukup dekat," kata Shinta.
Sayangnya, dalam kasus yang menimpa Angeline peran orangtua kurang terlihat dalam melindungi anak itu. Indikasi itu bisa diketahui dari beredarnya informasi bahwa dalam rumah itu ada pria dewasa tapi perhatian orangtua kepada anak tampak kurang bagus. Kemudian, adanya laporan bahwa anak itu sering terlihat lusuh dan lebam ketika datang ke sekolah.
"Dan sampai saat ini pun belum diketahui seberapa sering anak itu pernah mengalami kekerasan seksual. Kalau dari pengakuan (pelaku) hal itu dilakukan hanya sebelum korban meninggal. Tapi tidak menutup kemungkinan bisa terjadi sebelumnya juga," tegasnya.
Pada anak usia di bawah umur, kata Shinta, peran orang tua sangatlah penting dan menjadi bagian terpenting. Terutama dalam hal melindungi anak dari berbagai bentuk kekerasan.
"Orangtualah yang bertanggungjawab meminimalisir kemungkinan anak menjadi korban kekerasan dalam bentuk apapun," tegas Shinta.