Jumat 12 Jun 2015 17:07 WIB
Engeline Tewas

Pengamat Yakin Ada Pihak Lain Bantu Agus Bunuh Engeline

Rep: c32/ Red: Bilal Ramadhan
Satgas Perlindungan Anak menggelar doa bersama dan aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan yang ditemukan tewas terbunuh dan dikubur di halaman belakang rumahnya, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam. (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Satgas Perlindungan Anak menggelar doa bersama dan aksi 1.000 lilin untuk bocah perempuan yang ditemukan tewas terbunuh dan dikubur di halaman belakang rumahnya, Angeline di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (11/6) malam. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hukum pidana dari Universitas Diponegoro, Nyoman Sarikat Putra menilai penentuan ibu angkat Angeline, Margareth tidak terkait dengan pembunuhan tersebut sangat terlalu cepat. Menurutnya, harus ada penyelidikan lebih dalam lagi terhadap ibunya dan orang-orang yang ada di tumahnya.

“Janggal menurut saya, pasti ada orang-orang yang ikut membantu Agus. Paling tidak pasti ada yang turut serta lah,” kata nyoman kepada ROL, Jumat (12/6).

Menurutnya, orang yang terlibat tidak hanya melakukan pembunuhan tapi banyak aspek lain yang jika membantu bisa dinyatakan bersalah juga. Jika dilihat dari hukum pidana, kata dia, yang dimaksud pelaku tidak hanya seorang diri bisa juga termasuk yang membantu pelaku tersebut dalam bentuk apapun.

Jika dilihat dari keadaan rumah dan proses pembunuhan itu, lanjutnya, sangat memungkinkan jika tak hanya pelaku tunggal. “Bayangkan saja, sudah melakukannya dirumah korban, menguburkan korbannya juga masih di pekarangan rumahnya. Kalau tidak ingin ketahuan seharusnya nggak mungkin dikubur juga diarea rumah,” ungkap Nyoman.

Selain itu, masih menurut Nyoman, ibu angkatnya juga tidak mungkin sampai tidak menyadari adanya gundukan di pekarangan belakang rumah. Tak hanya ibu angkatnya saja, ia mengatakan orang lain di rumahnya juga tidak mungkin tidak mengetahui hal tersebut.

Oleh karena itu, ia berpendapat tidak mungkin hanya ada terasangka tunggal. “Penyelidikan harus tetap dilakuakn untuk menemukan bukti-bukti lain yang bisa memperlihatkan adanya bantuan pihak lain terhadap pembunuhan itu,” jelasnya.

Diketahui, hingga kini bnayak pihak yang menganggap kasus pembunuhan tersebut banyak kejanggalan dan harus dituntaskan. Sempat juga, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Arist Merdeka Sirait menduga masih adanya pelaku lain yang dekat dengan korban.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement