REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden Joko Widodo meminta agar semua pihak mengantisipasi kemunculan oknum-oknum yang memanfaatkan momen Ramadhan dan Idul Fitri untuk memainkan harga. Hal itu disampaikan Jokowi saat meluncurkan Operasi Pasar Murah (OPM) di Gudang Bulog, Kecamatan Cimindi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (15/6).
“Siapa pun yang main-main dengan harga kebutuhan pokok, akan saya kejar,” kata Jokowi.
Agar harga kebutuhan pokok tetap stabil selama dua momen besar tersebut, Presiden meminta semua pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, rutin melakukan operasi pasar. Pelaksanaan OPM akan diprioritaskan pada kabupaten/kota yang sudah meminta adanya operasi pasar di daerahnya. Ini karena kenaikan harga barang-barang pokok belum tentu terjadi di setiap daerah.
Khusus wilayah Jawa Barat, Jokowi menyebut bahwa OPM harus terus dilakukan. Sebab, Indeks Harga Konsumen Gabungan di provinsi tersebut telah mengalami kenaikan dari 117,59 pada April 2015 menjadi 118,07 pada Mei 2015, sehingga terjadi inflasi sebesar 0,41 persen.
Tujuh kota di Jawa Barat pada Mei 2015 juga terpantau mengalami inflasi, yaitu kota Bogor sebesar 0,38 persen, Kota Sukabumi sebesar 0,47 persen, Kota Bandung sebesar 0,28 persen, Kota Cirebon sebesar 0,68 persen, Kota Bekasi sebesar 0,40 persen, Kota Depok sebesar 0,65 persen dan Kota Tasikmalaya sebesar 0,21 persen.
Jokowi menyebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk menggelar Operasi Pasar Murah bersubsidi bagi rumah tangga sasaran (RTS) di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat pada awal Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Dalam operasi pasar di Jawa Barat hari ini, Perum Bulog bersama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia telah menyiapkan 300 ribu ton beras dan 25 ribu ton gula pasir yang siap disistribusikan.
Pada kesempatan itu, Presiden menggelar video conference dengan petugas dari Perum Bulog di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan yang juga sedang menggelar operasi serupa. Dengan tindakan yang cepat dari Pemerintah, Presiden berharap masyarakat bisa menyongsong ibadah puasa pada Ramadhan tanpa khawatir dengan harga kebutuhan bahan pokok yang melambung tinggi.