REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Menjelang arus mudik dan arus balik jalan jalur utama mau pun alternatif dipersiapkan untuk kenyamanan dan keselamatan pemudik. Namun, Kabupaten Ciamis dinilai masih kekurangan lampu penerangan jalan umum (PJU). Kendati demikian, untuk jalur jalan utama di perbatasan Kabupaten Ciamis sedang diprioritaskan pemerintah daerah (pemda) untuk pengadaan PJU.
Kabid Energi dan Ketenaga Listrikan Dinas Bina Marga, Tonton Guntari mengatakan, di Ciamis baru ada 4.634 PJU. Jika dibandingkan dengan luas wilayah Ciamis yang memiliki 26 kecamatan, jumlah PJU yang ada masih belum mencukupi.
"Masih banyak titik-titik jalan di wilayah Ciamis yang belum dipasang PJU," kata Tonton kepada Republika, Senin (15/6).
Tonton menjelaskan, jumlah pengadaan PJU harus sesui dengan panjang jalan dan luas wilayah. Banyak kendala yang dihadapi untuk pengadaan PJU di Ciamis. Di antaranya tagihan listrik yang mahal dan sulitnya jaringan di area-area tertentu.
Tagihan listrik untuk PJU di Ciamis setiap bulannya mencapai sekitar Rp 1 miliar. Menurut Tonton, tagihan sebesar itu dinilai terlalu mahal. Jadi tidak bisa asal menambah jumlah PJU karena berkaitan dengan biaya tagihan listrik.
Tonton menerangkan, jalan penghubung Kabupaten Ciamis ke arah utara menuju Kabupaten Majalengka masih minim PJU. Di jalan tersebut sangat sulit jaringan listriknya, tidak ada tiang listrik di pinggir jalan. Sehingga PJU akan sulit mendapatkan listrik. Solusinya harus menggunakan PJU solar sel yang harganya lebih mahal dari PJU biasa.
Selain ke arah utara, jalan penghubung Ciamis dengan Kabupaten Banjar juga dinilai masih kurang PJU. Tonton mengaku masih memerlukan tambahan PJU di jalan menuju Banjar. "Perlu ditambah PJU di belokan dan tanjakan," ujara Tonton.
Tonton menambahkan, anggaran untuk perawatan dan pemeliharaan PJU di tahun 2015 sebesar Rp 150 juta. Anggaran tersebut dinilai kurang. Menurutnya, program penerangan sarana umum (PSU) bisa menjadi solusi untuk manambah PJU. Program PSU akan melibatkan masyarakat untuk membantu mengadakan PJU.
Pemerintah akan membantu dalam pengadaan lamu dan peralatan, kemudian listriknya dari rumah warga atau dari PLN. Pembayarannya akan ditanggung bersama-sama. "Program PSU akan dicoba untuk disosialisasikan," kata Tonton.