REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya menilai tindakan Australia membayar para kapten kapal yang membawa para imigran ke Indonesia merupakan tindakan tidak bertanggung jawab. Berdasarkan mewawancaranya dengan imigran Rohingya, sebagian dari imigran memang ada yang memilih Australia sebagai tujuan migrasi.
"Jelas, Australia yang membayar kapten kapal untuk tidak masuk perairannya dan kembali ke Indonesia adalah tindakan tidak bertanggung jawab," ucap Tantowi saat menghadiri diskusi soal Rohingya di Habibie Center, Selasa (16/6).
Terkait hal itu, Tantowi mendukung setiap upaya pemerintah Indonesia karena telah dirugikan akibat tindakan pemerintah Australia. Ia juga mangapresiasi Menteri Luar Negeri Indonesia yang telah meminta penjelasan pada Perdana Menteri Australia Tony Abbott perihal pembayaran kapten kapal yang membawa pengungsi tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir mengatakan, pihaknya telah meminta klarifikasi kepada Australia terkait dugaan membayar penyelundup pengungsi yang berniat memasuki perairan Australia dan kembali mengarahkan kapalnya kembali ke Indonesia.
"Ya kami baru mengetahuinya, makanya kemarin kami minta klarifikasi (kepada Australia)," kata AM Fachir.
Namun, Tony Abbott tidak membantah dugaan petugas Australia membayar penyelundup pengungsi yang berniat memasuki perairan Australia, agar mengarahkan kapalnya kembali ke Indonesia dan tidak jadi masuk ke Australia. Dalam wawancara dengan radio 3AW, Jumat pagi, PM Abbott menegaskan pihak keamanan pemerintah Australia akan melakukan segala cara untuk menghentikan perahu pengungsi melaju menuju Australia.