REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Seorang pria Amerika Serikat (AS) didakwa membantu merencanakan suatu serangan atas acara di Texas yang menyelenggarakan pameran kartun Nabi Muhammad SAW dan muncul di pengadilan pada Selasa (16/6) waktu setempat.
Kelompok Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan gagal tersebut bulan lalu. Dalam peristiwa itu dua pria bersenjata dengan senapan serbu ditembak hingga mati oleh seorang petugas kepolisian sebelum mereka dapat menyerbu tempat acara itu di sebuah pinggiran Dallas.
Walau demikian, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan serangan itu diilhami bukan diarahkan oleh kelompok militan tersebut, yang ia sebut suatu "perbedaan penting."
Abdul Malik Abdul Kareem dituduh menyediakan senjata bagi para penembak itu dan membantu mereka mempraktikkan cara menggunakannya di gurun dekat Phoenix, Arizona.
Ia juga dituduh menjadi tuan rumah bagi kedua pria tersebut bersama dengan orang-orang lain yang dikenal dan tak dikenal di rumahnya untuk membahas Pameran Seni dan Kontes Kartun Nabi Mohammad dan rencana mereka untuk pergi ke Phoenix, Arizona ke Garland, Texas guna melaksanakan suatu serangan atas kontes tersebut," demikian surat dakwaan itu.
Elton Simpson, 31 tahun, dan Nadir Soofi, 34 tahun yang tinggal bersama di satu apartemen di Phoenix, pergi dengan mobil ke pusat komunitas itu tempat penyelenggaraan acara dan mulai menembak segera setelah mereka keluar dari mobil yang dikendarainya.
Mereka dibunuh oleh polisi sebelum mereka bisa masuk. Dalam insiden itu seorang anggota satuan pengamanan terluka di bagian kaki.
The American Freedom Defense Initiative, satu kelompok yang dicatat oleh pemerhati hak-hak sipil the Southern Poverty Law Center sebagai kelompok anti Muslim, menyelenggarakan acara itu, yang menarik sekitar 200 orang.
Acara tersebut yang dihadiri oleh politisi beraliran kanan jauh dari Belanda Geert Wilders dan para pendukungnya mengadakan pameran dan kompetisi pembuatan karikatur Nabi Mohammad.
Banyak orang Islam menemukan gambar-gambar kartun tak menghormati nabi itu atau menghina, dan kartun-kartun tersebut dianggap oleh mereka sebagai motivasi dalam serangan-serangan sebelumnya.
Kareem ditangkap pada Kamis. Di sidang pengadilan federal di Phoenix pada Selasa, seorang agen FBI mengatakan tersangka telah mempertimbangkan suatu serangan atas Super Bowl, kejuaraan sepakbola gaya Amerika yang diadakan di Arizona pada Februari, menurut televisi lokal ABC 15.
Mengutip agen FBI itu, suatu serangan fatal pada Januari atas Charlie Hebdo di Paris, setelah majalah itu mempubklikasikan kartu Nabi Muhammad SAW, memberikan ide bagi Kareem untuk melakukan penembakan serupa.