Ahad 21 Jun 2015 17:37 WIB

Warga Gunung Kidul Mulai Beli Air

Ilustrasi.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Sebagian warga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai membeli air dari pedagang seharga Rp 120 ribu hingga Rp 170 ribu per tangki karena musim kemarau.

Pardiyem warga Dusun Tungu, Desa Girimulyo, Kecamatan Panggang, Minggu, mengatakan dirinya sudah membeli dua kali seharga Rp 170 ribu per tangki. "Saya sudah dua kali membeli air dari tangki yang biasa dijajakan berkeliling di daerah ini," kata Pardiyem.

Ia mengatakan dirinya harus menjual berbagai barang berharga miliknya untuk bisa membeli air. Di antaranya harus menjual hasil panen tanaman pertanian, dan ternak miliknya. "Kalau tidak punya uang, saya menjual apa yang saya miliki," katanya.

Kekurangan air bersih pada musim kemarau tidak hanya dialami warga Kecamatan Panggang, tetapi juga warga lainnya seperti di wilayah Tepus.

Seperti dikatakan Kastam warga Hargosari, Desa Jrakah, Kecamatan Tanjungsari. Ia sudah membeli satu tangki berisi 5.000 liter air."Saya sudah membeli satu kali satu tangki, harganya Rp 120 ribu berisi 5.000 liter air," katanya.

Ia mengatakan setiap kali musim kemarau rata-rata keluarganya membeli air sebanyak 15 sampai 20 tangki. "Rata-rata setiap keluarga pada musim kemarau sekitar selama 6-7 bulan menghabiskan air sebanyak 15 tangki," katanya.

Ia berharap pemerintah segera memberikan bantuan distribusi air. Ini lantaran saat ini bulan Ramadhan, sehingga banyak kebutuhan harus dicukupi dengan air bersih. "Kami berharap pemkab segera memberikan bantuan," katanya.

Sementara itu, Dinsosnakertrans Gunung Kidul belum menerima pengajuan permintaan distribusi air bersih dari wilayah yang selama ini menjadi langganan kekeringan. "Sampai hari ini belum ada yang mengajukan permintaan distribusi air," kata Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans Gunung Kidul CH Suyatmiyatun.

Ia mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada masing-masing kecamyan yang sudah mengalami kekeringan untuk mengajukan proposal melalu kecamatan.

"Proposal diverifikasi terlebih dahulu terkait kebenarannya, dan jika benar maka akan segera didistribusi air ke wilayah tersebut," katanya.

Ia mengatakan pihaknya sudah siap jika diminta untuk melakukan distribusi air bersih sewaktu-waktu. "Kami sudah siap anggaran pun juga sudah ada," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement