REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Balai Pengawas Obat dan Makanana (BPOM) Kota Padang melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap Pasar Pabukoan Imam Bonjol di Kota Padang. Dalam sidak ini, BPOM membawa serta mobil laboraturium untuk melakukan pengecekan secara langsung.
"Hasilnya baru dapat diumumkan besok. Semua sudah diambil sample," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPOM Kota Padang, Amyelli, Selasa (23/6).
Dikatakannya, jika ditemukan bahan berbahaya dari salah satu sample, maka BPOM dan dinas Kesehatan setempat segela melakukan pembinaan. BPOM akan kembali melakukan pengecekan beberapa waktu kemudian. Apakah terjadi perubahan atau tidak terhadap perilaku pedagang dimaksud.
Amyelli mengatakan, beberapa pekan sebelum Ramadhan, sejumlah pedagang mendatangi BPOM untuk meminta arahan bahan-bahan yang baik dikonsumsi. Menurutnya, hal tersebut yang diduga membuat pedagang lebih peka terhadap makanan dan minuman yang baik dikonsumsi untuk tubuh.
"Minggu lalu mereka datang ke BPOM menanyakan bagaimana membuat makanan yang sehat dan tidak tercampurkan bahan berbahaya," tutur dia.
Dalam sidak yang dilakukan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, BPOM juga melakukan uji coba terhadap gorengan yang dibawa dari tempat lain yaitu dari daerah Padang Selatan. Gorengan tersebut, diduga mengandung plastik atau lilin. Ketika disulut api, gorengan tersebut hangus terbakar. Namun, BPOM masih belum dapat memastikan kandungan apa yang terdapat dalam gorengan tersebut.
"Kita tidak bisa menduga-duga kandungan dalam gorengan tersebut. Besok kita bersama Dinas Kesehatan akan melakukan pengecekan ke lokasi," ujar Amyelli.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah meyakini, gorengan tersebut mengandung zat-zat yang berbahaya. Ia meminta BPOM dan Dinas Kesehatan setempat untuk segera menindaklanjuti temuan tersebut.
"Ini bisa terbakar, indikasinya ada zat lain, lilin atau plastilk belum bisa dipastikan," kata Mahyeldi.
Ia melanjutkan Pemkot Padang bersama BPOM akan melakukan pengecekan ke seluruh Pasar Pabukoan yang ada di Kota Padang. Tujuannya, untuk memastikan para warga menikmati sajian pabukoan atau takjil yang sehat dan aman bagi kesehatan.
Menurutnya, zat seperti plastik dan lilin dapat berpengaruh terhadap pencernaan dan organ tubuh lainnya. Mahyeldi menuturkan, belum bisa memutuskan sanksi apa yang akan diberikan terhadap pedagang dimaksud. Ia akan merujuk kepada aturan yang berlaku.
"Tindakannya (kepada pedagang nakal) kita lihat aturannya seperti apa. Yang jelas dari BPOM sudah menguji," imbuhnya.