REPUBLIKA.CO.ID, MUNCHEN -- Kepala Badan Intelijen Jerman (BfV), Hans Georg Maassen mengaku khawatir dengan meningkatnya perempuan Jerman yang telah pergi ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Peningkatan tersebut, lanjutnya, cukup tajam.
"Sekitar seratus dari 700 warga Jerman di daerah pertempuran adalah perempuan. Dan sekitar setengah dari jumlah perempuan tersebut, berusia di bawah 25 tahun," kata Maassen seperti dilaporkan BBC News, Rabu (24/6).
Ia juga mengaku telah melihat peningkatan perekrutan ISIS terhadap perempuan-perempuan Jerman. Perekrutan dilakukan baik melalui internet maupun kontak pribadi langsung. Dengan fakta tersebut, Maassen mengungkapkan jumlah simpatisan ISIS di Jerman telah mencapai 7500 orang.
"Ancaman ini menjadi semakin kompleks," tambahnya.
September lalu, Kanselir Angela Merkel mengatakan sekitar 400 warga Jerman dan ratusan warga Eropa lainnya telah melakukan perjalanan ke Irak dan Suriah. Tujuan mereka adalah untuk bergabung dengan ISIS.