REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Gubernur Jenderal Australia, Sir Peter Cosgrove mengatakan burung emu dan buaya tidak akan masuk dalam daftar menu makan malam diplomat asing di Rumah Pemerintah Australia di Canberra.
“Kami tidak ingin menyediakan kedua hidangan itu tanpa melakukan pemberitahuan terlebih dahulu," kata Sir Peter dalam program Landline baru-baru ini.
Namun, jenderal purnawirawan menilai kedua menu itu tetap merupakan aspek penting untuk mempromosikan produk Australia, termasuk makanan Adat.
"Kami pada dasarnya memilih 'jalan tengah' pada beberapa bahan makanan pokok," katanya.
"Semua bumbu dan saus, myrtle lemon atau lada khas warga Aborigin kemungkinan digunakan dalam menu Anda karena ini adalah bagian dari repertoar koki."
Sir Peter berbicara mengungkapkan ini dalam acara peresmian Festival Matahari Musim Dingin di Yarralumla.
Acara ini digagas oleh Dewan Agribisnis Australia, dengan tujuan menyatukan diplomat, politisi dan para petani.
Duta besar dari Jepang, Korea Selatan, India dan Amerika Serikat menghadiri acara itu yang sebagian besar berisi kegiatan promosi peluang perdagangan.
"Kami memproduksi cukup makanan di negeri ini untuk memberi makan 60 juta orang – itu hal rutin bagi kami, dan karena itu kami berperan dalam permainan ekspor bahan makanan itu baik untuuk di wilayah kami sendiri maupun di wilayah lainnya selama memang ada pasar," kata Sir Peter.
Menu dalam perjamuan itu memamerkan beberapa makanan terbaik Australia, semua makanan itu bersumber secara lokal, termasuk domba Cowra, Ikan Trout dari Sungai Tumut, bebek dari daerah Young dan fillet Kangaroo.
"Kita harus menggunakan setiap bagian dari khasanah pangan Australia sebagai bagian dari upaya mempublikasikan apa yang mampu di produksi oleh produsen di Austtalia. Dan tradisi itu harus dibangun dari sini, di ruang makan ini,” kata Sir Peter.
Dalam pidato pembukaannya di acara ini, Gubernur Jenderal Australia mengungkapkan lelucon mengenai reputasi makanan Australia di masa lalu.
"Ada kala ketika para diplomat dan tamu dari luar negeri yang datang menghadiri undangan festival di Australia dengan keraguan, mereka sudah memiliki gambaran tentang barbekyu yang disajikan yakni lalat dan sosis bakar, "katanya.
"Mereka mungkin sempat panik mencari alasan yang masuk akal untuk dengan sopan mengirim permintaan maaf mereka untuk tidak menghadiri undangan jamuan makan tersebut.”
"Tapi malam ini saya yakinkan buku harian semacam itu sudah dibersihkan," katanya.
Gubernur Jenderal menyatakan harapannya Festival Musim Dingin Australia semacam ini akan menjadi tradisi yang digelar di seluruh wilayah Australia.
"Ini merupakan penyelenggaraan pertama, dan saya berharap bukan yang terakhir kali tentunya,” katanya.
"Saya rasa akan sangat bagus bagi keluarga di Australia untuk merencanakan pesta titik balik matahari musim dingin,”
“Karena dalam event semacam ini mereka akan menemui jenis-jenis makanan yang disediakan sebagai jenis makanan yang diolah dengan sangat hebat oleh kita warga Australia menjadi makanan khas Australia,” tegasnya.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement