REPUBLIKA.CO.ID, KOBANE -- Pasukan Kurdi Suriah menyatakan mereka menjamin sepenuhnya telah membebaskan Kobane dari cengkraman kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Sabtu (27/6). Pembebasan tersebut dilakukan selang dua hari setelah serangan mematikan ISIS di wilayah tersebut.
Juru bicara milisi Kurdi atau yang dikenal dengan YPG, Redur Xelil, mengatakan Kobane kini telah tenang. YPG menurutnya telah menyisir kota untuk mencari setiap militan ISIS yang masih bersembunyi.
YPG juga meledakkan sebuah gedung sekolah yang sebelumnya digunakan oleh ISIS. Pengusiran ISIS dari Kobane membuat sedikitnya 60 militan tewas.
Dilansir Aljazirah Ahad (28/6), hal senada disampaikan aktivis Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Menurut mereka, pasukan Kurdi berhasil memaksa ISIS keluar Kobane setelah beberapa hari bentrokan mematikan.
"Rumah sakit Mashta Nour telah direbut kembali. Situasi di sini sangat penting karena banyak keluarga yang membutuhkan bantuan, terutama air," kata seorang aktivis.
Aktivis mengatakan, bentrokan antara ISIS dan pasukan Kurdi merupakan salah satu yang paling buruk selama ini. ISIS menewaskan lebih dari 300 warga sipil di Kobane dalam 24 jam terakhir. Mereka menyamar sebagai pasukan Kurdi dan menerobos masuk rumah kemudian menembaki apa yang ada di hadapan mereka.
"Perempuan dan anak-anak di jalanan, ada mayat di mana-mana. Yang bisa kami dengar hanya jeritan minta tolong," katanya.