REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais Wiryosudarmo mengatakan, tawaran merekrut kader partainya untuk bergabung bersama kabinet belum bisa dipastikan. Kata dia, jika pun tawaran itu ada, tak serta merta disetujui.
Politikus di Komisi I DPR RI itu mengungkapkan, sampai hari ini partainya masih berada di luar pemerintahan. "Kabar (membawa PAN bergabung ke pemerintahan) itu masih simpang siur. Masih kabar burung," kata Hanafi, saat dijumpai di ruang Komisi I DPR, Selasa (30/6).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk merombak pasang Kabinet Kerja bentukannya. Perombakan tersebut memberi peluang agar partai politik nonpemerintah untuk bergabung. PAN, saat di bawah kepemimpinan Hatta Rajasa menegaskan untuk berada di luar pemerintahan.
Namun, sikap politik tersebut tampak berubah. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dalam satu kesempatan pernah menyam-paikan, PAN akan ikhlas menyumbangkan kadernya ke pemerintah jika diminta untuk duduk di kursi kabinet. Pandangan serupa, juga pernah di sampaikan Ketua Majelis Penasehat Partai, Soetrisno Bachir.
Akan tetapi, diungkapkan Hanafi, para imam politiknya itu belum pernah menyatakan sikap tersebut di internal kepengurusan partainya. Sebab kata dia, jika terkait peran PAN dalam pemerintahan, sebaiknya dibicarakan lewat internal. "Ketua umum (Zulkifli) juga belum bersikap. Kita tunggu saja ketua umum," ujarnya