Jumat 03 Jul 2015 17:30 WIB
Engeline Tewas

Saksi Ini Pernah Mandikan Tubuh Engeline dalam Keadaan Lebam

Rep: c32/ Red: Bilal Ramadhan
Margriet Christina Megawe bersama Engeline dan kedua anak kandungnya.
Foto: Ist
Margriet Christina Megawe bersama Engeline dan kedua anak kandungnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Margriet Christina Megawe ditetapkan menjadi tersangka penelantaran anak dalam kasus pembunuhan Engeline Margriet Megawe. Kuasa hukum ibu kandung Engeline, Harris Arthur Hedar menyatakan saksi Callista Rukmiastanti menyatakan sering melihat ada lebam pada tubuh Engeline.

“Dia (Callista) pernah bilang pernah memandikan Engeline ketika ia melihat Engeline mau mandi sendiri. Saat memandikan itu, sering liat tubuh Engeline ada lebamnya,” kata Harris kepada ROL, Jumat (3/7).

Menurut Harris, Callista memang mengakui sering melihat Margriet berbuat kasar kepada Engeline. Ia mengungkapkan, Callista sampai harus menanyakan sendiri kepada Engeline saat itu mengapa badannya ada lebam.

“Saat memandikan Engeline, dia tanya lah kepada Engeline lebamnya kenapa jawabanya ‘dicubit mama’. Gitu katanya,” ungkap Harris.

Lalu Callista pernah bertanya apakah karena nakal, tapi Engeline menjawab tidak nakal hanya karena menemukan lipstick saja di tas. Perlakuan Margriet yang seperti itu membuat Harris menganggap telah terjadi penganiayaan terhadap Engeline. Apalagi, kata dia, saat kejadian tersebut umur Engeline menurut Callista baru 5 tahun saja.

Diketahui, hingga kini Margriet tetap menyangkal bahwa dirinya telah melakukan penelantaran dan penyiksaan terhadap Engeline. Bahkan ia mengaku menyayangi Engeline seperti anaknya sendiri.

Selain ditetapkan sebagai tersangka penelantaran anak, ia juga sekarang sudah ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan terhadap korban. Tidak terima ditetapkan sebagai tersangka pembunuh, Margriet sudah ajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Denpasar Bali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement