REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan siap mendukung penuh Pusat Halal Yayasan Salman ITB. Namun menurut Rektor ITB, Kadarsyah Suryadi, kendala pengoperasional Pusat Halal itu adalah pihaknya belum memiliki alat-alat uji kehalalan produk yang lengkap.
"Jadi, kami akan berupaya untum mengadakan alat-alat yabg mengetes kehalalan produk," ujar Kadarsyah kepada wartawan, Sabtu (4/7).
Menurut Kadarsyah, untuk mendeteksi bahan-bahan makanan halal atau tidak membutuhkan berbagai alat yang lengkap. Kemungkinan, harganya juga mahal tapi itu perlu disediakan.
"Kami juga nantinya akan membangun laboratorium CAS (center of advance sains)," katanya.
Salah satu peralatan yang dibutuhkan, kata dia, adalah kromatografi infrared. Target pengadaannya dilakukan tahun ini. Tentu untuk pengadaan tersebut membutuhkan akses dari berbagai pihak termasuk kementrian.
"Pusat halal ini sifatnya lintas disiplin, semuanya disinergikan," katanya.