REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop), Dinas Pertanian, Peternakan dan Kelautan (Disperla) Kota Cilegon bersama Balai Pengawasan Kesehatan Hewan Distanak Provinsi Banten melakukan inspeksi ke sejumlah tempat penggilingan daging bakso. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tidak adanya daging celeng yang berdar untuk campuran bakso.
Pada inspeksi tersebut, petugas mengambil sampel daging yang akan digiling untuk diuji kandungan bahan kimia. Sedikitnya, 20 sampel daging diambil oleh tim untuk diuji.
“Kami tanya para pemilik penggilingan daging dan para pedagang. Selain itu kami juga mengambil sedikitnya 20 sampel daging dari enam lokasi penggilingan daging bakso dan tiga kios pedagang daging untuk diuji,” kata Kepala Disperla Kota Cilegon, Andi Affandi, Sabtu (11/7).
Hasilnya, seluruh sampel daging yang diuji oleh petugas Balai Kesehatan Hewan Distanak Provinsi Banten dinyatakan negatif mengandung campuran babi.
Karena itu, Kepala Disperindagkop Kota Cilegon, Dikri Maulawardhana meminta masyarakat tidak panik dan khawatir saat membeli daging segar di pasar tradisional. Sebab, seluruh sampel yang telah diuji, negatif mengandung daging celeng.“Masyarakat jangan panik dan khawatir. Namun demikian harus tetap waspada dan memeriksa kondisi daging yang dibeli,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kasi Kesmavet Distanak Provinsi Banten, Edi Wiryana mengatakan, secara kasat mata daging oplosan dapat diidentifikasi dari kondisi fisik daging yang lebih pucat dari daging sapi. "Kalau dilihat pun sebenarnya kelihatan bedanya, warnanya nggak seger, sedikit pucat dibandingkan daging sapi," katanya.