REPUBLIKA.CO.ID, DIYALA -- Kelompok radikal ISIS ternyata tak hanya melakukan pembunuhan terhadap lawan-lawannya. Namun mereka juga dilaporkan meledakkan bayi saat melatih anggotanya cara menangani bahan peledak.
Dilansir IBNLive.com, Selasa (14/7), Ketua Komite Keamanan Provinsi Sadiq el-Husseini mengatakan tindakan kejam tersebut terjadi di Provinsi Diyala pada 10 Juli. Ia merinci hal itu untuk harian lokal berbahasa Arab A-Sumeriah News.
Ayah bayi nampaknya dieksekusi hanya beberapa pekan lalu, setelah ia diduga mengambil bagian dalam pembunuhan seorang anggota ISIS.
"Kelompok menjebak bayi di depan puluhan anggota ISIS bersenjata dan kemudian meledakkan dari jauh," kata Sadiq el-Husseini.
Peledakan bayi merupakan latihan ISIS untuk mengajarkan teknik mengatasi bahan peledak. Ini bukan pertama kalinya ISIS terlibat dalam tindakan kejam pada anak-anak. Dalam insiden di masa lalu, ISIS memotong tubuh anak berusia lima tahun setengah bagian.
Pada 2013, ekstremis dilaporkan memenggal bayi 40 hari. Sebuah laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan, pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi memberikan izin pada pengikutnya untuk memakan bayi.
ISIS juga dikenal menggunakan anak-anak sebagai pejuang dan algojo. Tapi ini adalah pertama kalinya, penggunaan bayi dalam latihan mengatasi bahan peledak.