REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan mebel dan kerajinan naik 12 persen menjelang Lebaran dibandingkan pada hari biasanya. Demikian disampaikan Sekjen Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) Abdul Sobur di Jakarta.
"Ada peningkatan untuk konsumen domestik, terutama untuk kelas menengah bawah. Mereka terbiasa membelanjakan uang untuk mempercantik rumah dan mengganti perabotan termasuk mebel," kata Abdul Sobur di Jakarta, Selasa (14/7).
Sobur mengatakan, peningkatan tersebut terbilang agak lesu jika dibandingkan dengan peningkatan permintaan menjelang Lebaran tahun lalu.
Namun, sayangnya, peningkatan permintaan tersebut juga turut dinikmati oleh importir produk impor, terutama dari Cina.
Menurutnya, produk asal Cinamenguasai lebih dari 55 persen pasar domestik, yang artinya devisa turut terkuras karena impor mebel.
"Ini masalah kita bagaimana caranya agar produk impor dikurangi atau dihilangkan. Tidak mudah, butuh regulasi dan kampanye cinta produk nasional," ujarnya.