REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Angkasa Pura I Juanda Surabaya, Jatim menyiapkan "crisis centre" di lingkungan bandara sebagai dampak penutupan bandara Juanda akibat erupsi Gunung Raung (3.332 mdpl).
General Manager PT Angkasa Pura I Juanda Yanus S, Kamis (16/7), mengatakan saat ini pihaknya sudah menyiapkan "crisis centre" untuk membantu penumpang terkait dengan adanya penutupan bandara ini.
"Kami menyiapkan 'crisis centre' yang berada di lingkungan bandara terkait dengan penutupan bandara yang dimulai sejak pukul 13.30 WIB sampai dengan pukul 19.20 WIB sesuai dengan "Notice To Airmen" (Notam) yang kami terima," ujarnya.
Ia mengemukakan, di dalam "crisis centre" tersebut terdiri dari seluruh pemangku kepentingan yang ada di lingkungan Bandara Juanda di antaranya BMKG, Otoritas Bandara, Kepolisian dan juga pihak maskapai.
"Kami juga meyakinkan kepada penumpang terkait dengan penutupan bandara tersebut. Namun, di antara penumpang tersebut masih tidak percaya karena melihat kondisi bandara yang tidak ada masalah," ucapnya.
Ia mengatakan, saat ini koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan terkait dengan pembatalan atau juga penundaan penerbangan ini.
"Sampai dengan saat ini terdapat sekitar 140 penerbangan yang sudah dinyatakan batal dan juga penundaan penerbangan berangkat seperti dari grup Lion, grup Garuda, Sriwijaya dan juga masih menunggu dari maskapai yang lainnya," paparnya.
Sebelumnya, Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo Jawa Timur terpaksa harus dilakukan penutupan akibat erupsi Gunung Raung. Sedikitnya 140 penerbangan harus dibatalkan akibat adanya peristiwa alam ini.