REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Terpidana Anas Urbaningrum pada Jumat (17/7) merayakan Idul Fitri dan melaksanakan shalat Ied pertamanya di Lapas Sukamiskin bersama sekitar 400 terpidana lainnya. Anas mengaku tidak merasakan ada perbedaan berarti dalam perayaan Idul Fitri di dalam atau pun di luar Lapas.
"Sama saja merayakan Lebaran di sini, bedanya kan hanya tempatnya," ujar Anas saat ditemui usai menjalankan ibadah shalat Ied di lapangan tenis Lapas Sukamiskin, Jumat (17/7).
Terpidana kasus korupsi dan pencucian uang proyek Hambalang ini mengatakan, hal lain yang sedikit terasa berbeda saat merayakan Lebaran di Lapas Sukamiskin ialah orang-orang yang ia temui. Meski begitu, Anas mengaku tidak ada hambatan berarti dalam menjalankan ibadah puasa selama berada dalam tahanan. "Disyukuri saja, alhamdulillah," tambah Anas.
Pantauan Republika, Anas tidak seperti terpidana lain yang berkeliling untuk bersalaman satu sama lain. Usai melaksanakan ibadah shalat Ied, Anas yang mengenakan pakaian putih terlihat langsung bergegas pergi.
Di tempat yang sama, terpidana kasus suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin terlihat berkeliling dan bersalaman dengan terpidana lainnya. Nazaruddin bahkan sempat terlihat bercanda dengan mantan kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
Terkait hubungan dengan terpidana lain, Nazaruddin mengaku tetap bersilaturahmi dengan Anas maupun Andi Mallarangeng. Nazaruddin juga mengaku telah saling bersalaman dan memaafkan dengan keduanya. "Sama Mas Anas sudah. Sama Bang Andi sudah, silaturahmi. Saling memaafkan," tambah Nazaruddin.
Nazaruddin mengatakan, meski berlebaran di Lapas Sukamiskin, ia masih berkesempatan untuk berkumpul bersama dengan keluarga. Nazaruddin mengaku kakak hingga anak-anaknya akan menjenguknya dan merayakan Lebaran Bersama.
Terpidana kasus korupsi proyek Hambalang, Andi Mallarangeng, juga melewati Ramadhan tanpa hambatan selama di Lapas Sukamiskin. Andi mengaku banyak waktunya yang digunakan secara produktif selama di lapas. Salah satu kegiatan yang ia lakukan di lapas ialah mengajar bahasa Inggris serta belajar bahasa Arab.
"Kalau waktu bisa kita gunakan secara baik, maka semua akan kerasa berjalan cepat," kata Andi di lapangan tenis Lapas Sukamiskin.
Meski Andi tidak menemui hambatan selama Ramadhan, ia mengaku sedikit sedih saat merayakan Lebaran. Andi tak menampik jika merayakan Lebaran di lapas terasa berbeda. Meski keluarga Andi datang berkunjung untuk merayakan Lebaran, Andi mengaku rindu dengan suasana shalat Ied di kampung halaman.
"Walaupun nanti keluarga bisa mengunjungi, tetapi kan biasanya kalau shalat ied di rumah, di kampung, di dekat rumah," tambah Andi.