Sabtu 25 Jul 2015 15:30 WIB

Kota Tangerang Terancam Krisis Air

Rep: C18/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sungai Cisadane
Foto: tkcmindonesia.com
Sungai Cisadane

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Persediaan air di Kota Tangerang terancam bakal mengalami kekeringan. Hal tak lepas dari terus menurunya permukaan serta debit air di sungai Cisadane.

"Permukaan air sudah menyusut jauh dan ini masuk kategori krisis air," kata Kepala Bendungan Pintu Air 10 Sungai Cisadane, Sumarto, Sabtu (25/7) di Tangerang.

Sumarto mengatakan kekeringan yang terjadi di sungai Cisadane dikarenakan minimnya curah hujan yang terjadi di Tangerang dan Bogor. Jelasnya, sumber air sungai Cisadane hanya berasal dari aliran sungai di Bogor.

Kekeringan tersebut, kata Sumarto, perlu diwaspadai pemerintah kota (Pemkot) Tangerang terutama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Jelasnya, minimnya persediaan serta kebutuhan tinggi PDAM akan air membuat permukaan air terus menurun.

Sumarto menuturkan ketinggian air di sungai Cisadane dalam kondisi normal adalah 12 meter dengan volume air 50 meter kubik per detik.

Saat ini, lanjutnya, permukaan air berada di ketinggian 11 meter dengan debit air 20 meter kubik per detik.  "Posisi ini masih bisa digunakan untuk menyediakan air, tapi kalau sudah ada dibawah itu Tangerang pasti akan kekeringan," terangnya.

Untuk mencegah kekeringan Pemkot Tangerang telah meminta pemerintah pusat untuk segera merealisasikan rencana normalisasi Sungai Cisadane yang kondisinya saat ini sudah mengalami sedimentasi yang sangat parah.

"Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada suplai air baku untuk warga Kota Tangerang," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Benteng, Suyanto menyampaikan bahwa menurunnya permukaan air Sungai Cisadane saat ini masih belum begitu berpengaruh terhadap produksi air PDAM Tirta Benteng.

Meski demikian Suyanto mengaku akan menurunkan eskavator untuk mengeruk sedimentasi di Kali Cisadane sebagai usaha preventif untuk berjaga-jaga bila permukaan air sungai Cisadane terus mengalami penurunan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement