REPUBLIKA.CO.ID,JOMBANG -- Di tengah persiapan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama yang akan berlangsung di Jombang 1-5 Agustus mendatang beredar informasi lewat sms, broadcast, dan di media sosial bahwa ada dua truk copet dari luar Jawa Timur tengah mempelajari situasi.
“Masyarakat tidak usah resah dengan isu copet. Karena Polres siap membantu pengamanan. Jika memang benar isu tersebut, kami akan melakukan tindakan tegas,” kata Kapolres Jombang AKBP Sujarwoko dilansir dari situs muktamarnu.com, Selasa (28/7).
Sebagai pengayom dan pelayan masyarakat, polisi siap memberikan rasa aman dan nyaman, utamanya saat muktamar berlangsung.
Kendati demikian Sujarwoko tetap meminta agar masyarakat berhati-hati. Karena polisi tidak mungkin menjaga pengunjung muktamar satu per satu. “Jadi yang tidak kalah penting, pengunjung juga harus bisa menjaga diri,” tambahnya.
Kapolres menegaskan, sistem pengamanan berlapis akan diterapkan di lokasi pelaksanaan muktamar. Lapisan pertama berada di lokasi muktamar, sedangkan lapis kedua di luar lokasi sekitar radius 200 meter.
“Sedangkan lapis ketiga di luar area Muktamar, misalnya di jalan raya,” ujarnya.
Untuk pengamanan, jumlah total petugas sebanyak 1.500 orang. Jumlah tersebut merupakan gabungan Polres Jombang dan Polda Jatim.
Untuk Polres Jombang sendiri sebanyak 700 personel. Bahkan polisi siap mengawal peserta muktamar (muktamirin) yang memang membutuhkan pengawalan khusus.