Rabu 29 Jul 2015 18:10 WIB
Muktamar NU

Pesan Broadcast Infokan Dua Truk Copet Intai Muktamarin NU

Anggota kepolisian memeriksa tanda pengenal dan barang bawaan penumpang bus di Jombang, Jawa Timur, Selasa (28/7). Menjelang pembukaan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang pada 1-5 Agustus 2015 pihak kepolisian setempat memperketat pengamanan gun
Foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Anggota kepolisian memeriksa tanda pengenal dan barang bawaan penumpang bus di Jombang, Jawa Timur, Selasa (28/7). Menjelang pembukaan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang pada 1-5 Agustus 2015 pihak kepolisian setempat memperketat pengamanan gun

REPUBLIKA.CO.ID,JOMBANG -- Di tengah persiapan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama yang akan berlangsung di Jombang 1-5 Agustus mendatang beredar informasi lewat sms, broadcast, dan di media sosial bahwa ada dua truk copet dari luar Jawa Timur  tengah mempelajari situasi.

“Masyarakat tidak usah resah dengan isu copet. Karena Polres siap membantu pengamanan. Jika memang benar isu tersebut, kami akan melakukan tindakan tegas,” kata Kapolres Jombang AKBP Sujarwoko dilansir dari situs muktamarnu.com, Selasa (28/7).

Sebagai pengayom dan pelayan masyarakat, polisi siap memberikan rasa aman dan nyaman, utamanya saat muktamar berlangsung.

Kendati demikian Sujarwoko tetap meminta agar masyarakat berhati-hati. Karena polisi tidak mungkin menjaga pengunjung muktamar satu per satu. “Jadi yang tidak kalah penting, pengunjung juga harus bisa menjaga diri,” tambahnya.

Kapolres menegaskan, sistem pengamanan berlapis akan diterapkan di lokasi pelaksanaan muktamar. Lapisan pertama berada di lokasi muktamar, sedangkan lapis kedua di luar lokasi sekitar radius 200 meter.

“Sedangkan lapis ketiga di luar area Muktamar, misalnya di jalan raya,” ujarnya.

Untuk pengamanan, jumlah total petugas sebanyak 1.500 orang. Jumlah tersebut merupakan gabungan Polres Jombang dan Polda Jatim.

Untuk Polres Jombang sendiri sebanyak 700 personel. Bahkan polisi siap mengawal peserta muktamar (muktamirin) yang memang membutuhkan pengawalan khusus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement