REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar 90 persen penyebab kejadian kebakaran di Kota Bandung akibat korsleting listrik. Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung Rochmat Hidayat mengatakan, kebakaran di Bandung pada 2015 meningkat. Pada Agustus saja, sudah terjadi tiga kasus kebakaran.
"Di antaranya terjadi di Jalan Jamika yang telah menghanguskan satu rumah semi permanen akibat hubungan arus pendek listrik," kata Rochmat, Kamis (6/8).
Kasus yang terjadi selama empat bulan sebelumnya mencapai 60 kasus kebakaran, yakni 10 kasus pada April, 10 kasus pada Mei, 20 kasus pada Juni, 20 kasus pada Juli dan tiga kasus pada 1 hingga 5 Agustus 2015. Sebanyak 90 persen kasus kebakaran disebabkan oleh konsleting listrik dan sisanya disebabkan kelalaian masyarakat.
"Penyebabnya seperti membuang puntung rokok sembarangan biasanya dilakukan oleh orang tua karena berkurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar, atau anak-anak yang bermain korek api," katanya.
Dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran (Diskar) mengagendakan sosialisasi ke masyarakat desa dan instansi pendidikan secara langsung setiap bulan. Selain itu sosialisasi secara tidak langsung dilakukan dengan memasang bener dan baliho di pinggiran jalan.
"Sering kali ada dari instansi tertentu yang meminta sosialisasi ke Dinas Pemadam Kebakaran," katanya.
Selain sosialisasi Diskar bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan menyediakan 20 mobil pemadam kebaran namun kini terkendala oleh keberadaan hidran yang minim. Sebenarnya ada 200 hidran di kota Bandung namun yang berfungsi hanya dua, yakni di Jalan Supratman dan Taman Cikapayang, Dago.
"Kedua hidran itu debit airnya kecil sehingga apabila terjadi kebakaran akan memperlambat pengisian mobil damkar dan menghambat upaya penanggulangan kebakaran," katanya.
Rochmat mengimbau kepada masyarakat agar segera menghubungi nomor 113 bila terjadi kebakaran, pastikan kabel listrik menggunakan yang berkualitas baik dan dianjurkan setiap rumah memiliki satu Alat Pemadam Kebakaran Ringan (Apar).