REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor memastikan kemarau tidak berpengaruh pada ketersediaan air bersih yang mereka salurkan ke pelanggan. PDAM menjamin pasokan dan kualitas air bersih tetap terjaga.
"Sejauh ini tidak ada masalah. Suplai air bersih ke pelanggan tidak berkurang," ungkap Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Untung Kurniadi, Kamis (13/8).
Untung mengakui, kemarau berkepanjangan menyebabkan berkurangnya debit air. Namun, penurunan yang ada tidak signifikan karena kurang dari 20 persen.
Ia mengklaim, produksi air PDAM yang berasal dari air permukaan dan mata air masih terdata normal. Kapastitas idela (idle capacity) sebesar 160 liter per detik masih cukup untuk melayani kebutuhan air minum masyarakat Kota Bogor.
Bahkan, Untung menyebutkan, PDAM Kota Bogor mampu memberikan bantuan air bersih ke beberapa wilayah yang mengalami kekeringan, sesuai instruksi langsung dari Wali Kota Bogor. Lebih dari 500.000 liter bantuan air bersih telah disalurkan PDAM sejak pekan ketiga Juli 2015.
Air siap minum itu dipasok melalui truk tangki, tangki portabel, atau jalur pipa koneksi milik PDAM Kota Bogor. Setiap harinya, lima unit truk tangki berkapasitas 9.000 liter air bersih diarahkan ke wilayah yang belum terjangkau saluran langsung PDAM.
Titik prioritas yang dimaksud antara lain dua RW di Bubulak, dua RW di Cimahpar, dan 2 RW di Mulyaharja. Di sana, PDAM Kota Bogor menyiapkan Terminal Air Hidran Umum (TAHU) portabel untuk diakses warga yang membutuhkan air bersih."Sampai sekarang masih berlanjut," ujar Untung.
Tim dari Direktorat Teknik, lanjutnya, juga telah mengerjakan pemeliharaan perangkat mekanikal dan elektrikal di area sumber mata air dan Water Treatment Plant (WTP). Fokus pengerjaan antara lain perbaikan pompa-pompa valve drain, outlet filter serta pengurasan filter di WTP.
“Kami juga sudah melaksanakan pengerukan sedimentasi di sekitar intake Ciherang Pondok dengan menggunakan excavator, tujuannya untuk menjaga pasokan air baku,” tutur Untung.