Rabu 19 Aug 2015 08:05 WIB

Posindo akan Jemput Sisa Uang Terbakar Sebagai Barang Bukti

 Tim SAR dari unsur TNI dan Warga menunjukkan puing serpihan pesawat Trigana Air PK-YRN di kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (17/8).
Foto: Antara/Kila
Tim SAR dari unsur TNI dan Warga menunjukkan puing serpihan pesawat Trigana Air PK-YRN di kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Manajemen PT Pos Indonesia (Posindo) Regional XI Papua mengutus perwakilan ke Bandara Oksibil, untuk menjemput sisa uang terbakar dalam kecelakaan pesawat Trigana Air di Pegunungan Bintang.

"Kami dapat informasi uang tersebut akan diserahkan oleh pihak SAR gabungan di Bandara Oksibil, siang ini, sehingga kami utus perwakilan ke sana," kata

Kepala PT Posindo Regional XI Papua Agus Budi Satriyo, di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu.

Ia mengatakan, meskipun uang miliaran rupiah yang diangkut Trigana Air itu ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi terbakar, uang tersebut harus tetap diambil sebagai barang bukti.

Dikabarkan, umumnya uang tersebut tidak lagi utuh atau telah terbakar pada bagian tertentu."Kami tidak 'mengejar' uang itu sesuai nilainya, karena musibah dan sudah ada proteksi asuransi, tapi memang harus diambil sesuai kondisi yang ada," ujar Agus.

Sebanyak empat orang pegawai Posindo Papua ikut menumpangi Trigana Air IL 267 rute Jayapura-Oksibil pada Minggu (16/8) siang. Keempat orang itu masing-masing membawa tas berisi uang, yang totalnya mencapai Rp 6,5 miliar lebih.

Empat orang pegawai Posindo itu yakni Agustinus Wanmase asal Ambon, Teguh Warisman Sane asal Palu, Sulawesi Tengah (manajer pelayanan), Yustinus Hurulean asal Papua dan Mateos Nikolas Aragae asal Papua (manager mutu).

Seperti biasa tas tersebut dipangku saat duduk di kursi dalam kabin pesawat.

Pesawat tersebut kemudian mengalami musibah, yakni menabrak Gunung Tangok yang berada di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan meledak, hingga seluruh awak dan penumpang yang berjumlah 54 orang tewas.

Uang miliaran rupiah yang sedianya akan dipergunakan untuk membayar dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) untuk 10.000 lebih rumah tangga sasaran di Kabupaten Pegunungan Bintang, ikut terbakar meskipun masih ada yang tersisa.

"Sebenarnya sesuai hasil koordinasi dengan bupati setempat, dana PSKS itu akan dibagikan usai upacara HUT RI tanggal 17 Agustus 2015, tapi musibah terjadi," ujar Agus yang didampingi pegawai Posindo Papua lainnya.

Dengan demikian. Posindo akan menjadwalkan ulang pendistribusian dana PSKS di Kabupaten Pegunungan Bintang, beberapa pekan ke depan.

Sedangkan empat orang jenazah korban Trigana Air yang tercatat sebagai pegawai Posindo akan dimakamkan di lokasi sesuai daerah asalnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement