Rabu 19 Aug 2015 09:55 WIB

Empat Janazah Trigana Dipikul dari Oksob ke Oksibil

 Tim SAR dari unsur TNI dan Warga menunjukkan puing serpihan pesawat Trigana Air PK-YRN di kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (17/8).
Foto: Antara/Kila
Tim SAR dari unsur TNI dan Warga menunjukkan puing serpihan pesawat Trigana Air PK-YRN di kampung Oksob, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAYAWIJAYA--Empat jenazah korban pesawat Trigana, saat ini dievakuassi melalui darat dengan cara dipikul secara bergantian oleh masyarakat yang ikut dalam tim pencarian dari Oksob ke Oksibil yang memerlukn waktu tempuh sekitar lima jam perjalanan.

Evakuasi korban sendiri mengalami kesulitan karena gangguan cuaca.  Komandan Korem 172/PWY Kolonel Sugiono mengatakan hingga kini tim gabungan belum bisa lakukan evakuasi korban pesawat Trigana yang jatuh di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang karena hujan sejak pagi.

"Evakuasi lewat udara secara umum belum bisa dilakukan karena hujan," kata Danrem Kolonel Sugiono ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Rabu.

Menurut dia, jarak pandang hanya bisa mencapai 50 meter, sehingga evakuasi lewat udara sementara ini belum bisa dilakukan. "Kalau di lokasi, di Oksob cuaca sudah agak terang, hanya di Oksibil saja yang belum," katanya.

Namun, lanjut alumni Sugiono yang pertama kalo bertugas militer di Korem 172/PWY pada 1990 itu mengatakan tim evakuasi tetap siaga menunggu cuaca memungkin untuk lakukan pengangkutan para korban pesawat Trigana Air yang jatuh pada Minggu (16/8) sore.

"Personil gabung sudah siap, kami hanya menunggu cuaca baik dan memungkin untuk terbang," katanya.

Sebelumnya, Ka Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Sulistyo mengatakan 54 korban pesawat Trigana Air masih ada disekitar pegunungan Oksob karena terhambat cuaca yang tidak bersahabat.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement