REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kuil Erawan Bangkok yang sebelumnya menjadi sasaran ledakan bom kembali dibuka untuk publik, Rabu (19/8). Kuil dibuka sekitar pukul 08.00.
Sejumlah pengunjung datang untuk menaruh bunga atau dupa di depan patung Hindu, Brahma.
BBC melaporkan, tidak ada penjagaan terlalu ketat. Warga bisa bebas berjalan tanpa ada pemeriksaan khusus.
Setidaknya 20 orang tewas, dan puluhan lainnya terluka akibat ledakan di area situs Erawan. Polisi Thailand mengatakan, tersangka utama adalah seorang pria yang masuk ke kuil dengan membawa tas punggung dan keluar tanpa tas itu.
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan, serangan itu merupakan yang terburuk mendera Thailand. Ia tidak mengetahui pasti motif di balik serangan itu.
"Mereka mungkin melakukannya atas motif politik atau ingin menghancurkan ekonomi dan sektor pariwisata atau lainnya," ujarnya.